Berita Terkini
Minggu, 28 Juli 2024 (Stola Hijau) Tujuan : Agar warga
Selengkapnya
Minggu 21 Juli 2024 (Juli Stola Hijau) Tujuan : Agar
Selengkapnya
Minggu, 14 Juli 2024 (Stola Hijau) Tujuan : Agar Jemaat
Selengkapnya
Minggu, 7 Juli 2024 (Stola Hijau) Tujuan : Agar setiap
Selengkapnya
Minggu, 30 Juni 2024 (Stola Hijau) Tujuan : Agar warga
Selengkapnya
Warta Sinode
8 June 2022Warta SinodeSinode GPIL terus melakukan upaya agar GPIL semakin Erat Bersekutu melalui beberapa hal dan salah satunya adalah menerbitkan blanko Baptis, Sidi dan blanko Nikah yang seragam di kalangan GPIL. Blanko Sibassini GPIL kini hadir dengan Logo GPIL yang timbul (embos) menggantikan barcode yang ada. Sistem Informasi Baptis, Sidi dan Nikah GPIL (Sibassini GPIL) merupakan aplikasi yang bertujuan untuk memudahkan proses pencatatan dan pencetakan akte Baptis, Sidi dan Nikah dalam lingkup GPIL . Dengan Aplikasi Sibassini yang dimiliki Jemaat/Pendeta, datanya dapat dibackup dan diresotre kembali apabila Aplikasi yang ada mengalami gangguan atau laptop/komputer Jemaat/Pendeta hilang. Setelah melakukan update dan melakukan perbaikan dibeberapa hal kini Sistem Informasi Baptis, Sidi dan Nikah GPIL (Sibassini GPIL) dapat dipakai oleh Jemaat/Pendeta di mana saja. Aplikasi Sibassini adalah Aplikasi yang dapat didownload masing-masing Jemaat/Pendeta secara GRATIS di website GPIL.
PENTING dilakukan beberapa langkah dalam menggunakan Aplikasi Sibassini di
Laptop/Komputer Jemaat/Pendeta :
Download dan install Visual C++ AIO Redistributable 2021 untuk Windows
7 atau lebih tinggi. Untuk Windows XP, download dan install VisualCppRedist_AIO_x86_XP_35.zip.Download dan install Visual
FoxPro 9 SP2 Runtime.Download dan extract sibassini.zip. Hasil dari proses extract ini akan
membuat folder dengan nama “Sibassini”.Jalankan file “sibassini_gpil.exe” yang
terdapat dalam folder “Sibassini”.Lakukan Install Fonts terlebih dahulu
sebelum masuk ke menu yang lain.
Untuk pengguna Windows 10, jika tampil gambar seperti di bawah ini saat ingin menjalankan file hasil download , anda dapat mematikan fungsi Smart Screen pada Windows.
BACKUP DATA ANDA SETIAP KALI SESUDAH MENGGUNAKAN APLIKASI
Aplikasi ini bersifat portable, dalam
arti lokasi folder/direktori tidak terikat dalam 1 lokasi saja. Anda dapat
menyimpan dan menjalankan aplikasi dari flashdisk, dengan syarat
komputer/laptop yang digunakan telah terinstall Visual C++ Runtime dan Visual
FoxPro 9 SP2 Runtime.
Untuk pencetakan, printer dianjurkan dapat mencetak warna dan wajib menggunakan format ukuran kertas F4 atau 21,5 cm x 33 cm. Jemaat dapat menghubungi Sinode GPIL untuk mendapatkan lisensi sesuai Nama Jemaat masing-masing, dan kepada Jemaat yang sudah memiliki lisensi akan diberikan kertas akte GPIL (blanko) yang seragam , kertas akte (blanko) menggunakan Logo GPIL yang timbul (embos) untuk menggantikan barcode yang ada. (keseragaman model, bentuk dan warna akte adalah wujud salah satu visi GPIL yaitu “Erat Bersekutu” dalam satu sinode).
Contoh Surat Baptis Anak
Contoh Surat Baptis Dewasa
Contoh Surat Sidi
Contoh Surat Nikah
Untuk pertanyaan silakan bahas di kolom komentar atau menghubungi Sinode GPIL / Kominfo GPIL, kami akan menjawab pertanyaan anda sebisa mungkin. Terima kasih. [...]
11 March 2022Warta Sinodewww.sinode-gpil.org – Kominfo GPIL. Hari ini, Jumat 11 Maret 2022, perhelatan akbar sebagai forum tertinggi Persekutuan Pemuda Gereja Protestan Indonesia Luwu (PP-GPIL) yaitu Kongres XI PP-GPIL dimulai. Kongres XI kali ini dilaksanakan di GPIL Jemaat Pongsamelung, Desa To’Pongo Kec. Lamasi Kab. Luwu.
Kongres XI PP-GPIL ini seyogiyanya dilaksanakan pada tahun 2020 sebagai mandat Kongres X PP-GPIL, namun karena terhalang karena pandemi, sehingga Kongres ini tertunda hingga kurang lebih 1 tahun 6 bulan. Dan melihat situasi pandemi saat ini yang sudah mulai longgar, sehingga Pengurus Pusat PP-GPIL memutuskan untuk melaksanakan Kongres XI PP-GPIL di bulan Maret ini yang bertempat di GPIL Jemaat Pongsamelung, selama 2 hari ke depan.
Pengurus Pusat PP-GPIL bersama Panitia Pelaksana Kongres XI PP-GPIL ini “Satukanlah Pemuda dan Bangkitlah Melakukan Perkara Yang Besar” (Yesaya 60:1). Dengan harapan besar bahwa momentum Kongres XI ini bisa menghasilkan keputusan-keputusan luar biasa untuk membangkitkan dan memajukan PP-GPIL secara khusus dan PP-GPIL secara umum.
Acara pembukaan Kongres XI PP-GPIL, diawali dengan sebuah ibadah. Dimana ibadah pembukaan ini dipimpin oleh Pdt. Thabis S’R Lande, S.Th, Pendeta GPIL Jemaat Pongsamelung. Dan ibadah pembukaan ini juga dihadiri oleh Majelis Pekerja Sinode (MPS) GPIL dan Tim Pembinaan GPIL, serta pendeta-pendeta dalam lingkup GPIL.
Dalam sambutannya, Pengurus Pusat PP-GPIL yang diwakili oleh Sekretaris Umum PP-GPIL, Albert F. Pagalla, S.Pd menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada MPS, Tim Pembinaan, Majelis Jemaat GPIL Pongsamelung, Panitia Pelaksana, dan seluruh peserta yang hadir yang sangat antusias dalam pelaksanaan ini. Ia juga berpesan bahwa dalam pelaksanaan Kongres XI PP-GPIL, jangan kita menghabiskan energi dan pikiran untuk memperdebatkan terkait tata tertib, jadwal acara, laporan, karena itu sudah terlaksana. Tetapi simpanlah energi untuk memikirkan bagaimana PP-GPIL ke depan yang akan dituangkan dalam sidang-sidang komisi nantinya. Kongres XI PP-GPIL dihadiri oleh 45 utusan Jemaat dan 6 utusan Klasis, jadi total peserta Kongres kali ini sekitar 100 orang. Karena alasan pandemic, sehingga peserta Kongres kali ini dibatasi menjadi 2 orang per utusan jemaat atau klasis.
Disamping itu, Ketua MPS GPIL, Pdt. Lambang Mandi Tandi Pare, M.Si juga memberikan motivasi kepada pemuda-pemudi GPIL bahwa mereka adalah tiang Gereja ini di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Ia juga membuka Kongres XI PP-GPIL ini secara resmi di dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Kegiatan Kongres tidak lepas dari yang namanya sebuah pembinaan. Oleh karena itu, setelah selesai acara pembukaan, dilanjutkan dengan materi-materi pembinaan untuk Pemuda-Pemudi GPIL. Adapun materi-materi yang ada dalam Kongres XI PP-GPIL kali ini adalah Sosialisasi dari Tim Pembinaan GPIL tentang Pembinaan yang ada dalam lingkup GPIL di mana materinya dibawakan oleh Pdt. Priyo Agus Basuki, S.Th, selanjutnya materi tentang OIG dalam Kedudukannya dalam GPIL yang dibawakan oleh Pdt. L. Mandi Tandi Pare, M.Si., sebagai Ketua Sinode GPIL, dan materi terakhir dibawakan oleh Bung Dan Pongtasik, SH sebagai Anggota DPRD Prov. Sulawesi Selatan yang membawakan materi tentang Pilar-pilar Kepemudaan.
Kongres XI PP-GPIL akan berlangsung hingga 12 Maret 2022, dan kita berharap bahwa Kongres kali ini menghasilkan keputusan-keputusan yang membuat kemajuan PP-GPIL dan juga GPIL secara keseluruhan.
Selamat berkongres. afp [...]
11 March 2022Warta SinodeSetelah melakukan update dan melakukan perbaikan dibeberapa hal kini Sistem Informasi Baptis, Sidi dan Nikah GPIL (Sibassini GPIL) dapat dipakai oleh Jemaat/Pendeta di mana saja. Dan Sinode GPIL terus melakukan upaya agar GPIL semakin Erat Bersekutu melalui beberapa hal dan salah satunya adalah menerbitkan blanko Baptis, Sidi dan blanko Nikah yang seragam di kalangan GPIL. Blanko Sibassini GPIL kini hadir dengan Logo GPIL yang timbul (embos) menggantikan barcode yang ada.
Sistem Informasi Baptis, Sidi dan Nikah GPIL (Sibassini GPIL) merupakan aplikasi yang bertujuan untuk memudahkan proses pencatatan dan pencetakan akte Baptis, Sidi dan Nikah dalam lingkup GPIL . Dengan Aplikasi Sibassini yang dimiliki Jemaat/Pendeta, datanya dapat dibackup dan diresotre kembali apabila Aplikasi yang ada mengalami gangguan atau laptop/komputer Jemaat/Pendeta hilang.
Aplikasi Sibassini adalah Aplikasi yang dapat didownload masing-masing Jemaat/Pendeta secara GRATIS di website GPIL.
PENTING dilakukan beberapa langkah dalam menggunakan Aplikasi Sibassini di Laptop/Komputer Jemaat/Pendeta :
Download dan install Visual C++ AIO Redistributable 2021 untuk Windows 7 atau lebih tinggi. Untuk Windows XP, download dan install VisualCppRedist_AIO_x86_XP_35.zip.Download dan install Visual FoxPro 9 SP2 Runtime.Download dan extract sibassini.zip. Hasil dari proses extract ini akan membuat folder dengan nama “Sibassini”.Jalankan file “sibassini_gpil.exe” yang terdapat dalam folder “Sibassini”.Lakukan Install Fonts terlebih dahulu sebelum masuk ke menu yang lain.Untuk pengguna Windows 10, jika tampil gambar seperti di bawah ini saat ingin menjalankan file hasil download , anda dapat mematikan fungsi Smart Screen pada Windows.
BACKUP DATA ANDA SETIAP KALI SESUDAH MENGGUNAKAN APLIKASI
Aplikasi ini bersifat portable, dalam arti lokasi folder/direktori tidak terikat dalam 1 lokasi saja. Anda dapat menyimpan dan menjalankan aplikasi dari flashdisk, dengan syarat komputer/laptop yang digunakan telah terinstall Visual C++ Runtime dan Visual FoxPro 9 SP2 Runtime.
Untuk pencetakan, printer dianjurkan dapat mencetak warna dan wajib menggunakan format ukuran kertas F4 atau 21,5 cm x 33 cm.
Jemaat dapat menghubungi Sinode GPIL untuk mendapatkan lisensi sesuai Nama Jemaat masing-masing, dan kepada Jemaat yang sudah memiliki lisensi akan diberikan kertas akte GPIL (blanko) yang seragam , kertas akte (blanko) menggunakan Logo GPIL yang timbul (embos) untuk menggantikan barcode yang ada. (keseragaman model, bentuk dan warna akte adalah wujud salah satu visi GPIL yaitu “Erat Bersekutu” dalam satu sinode).
Contoh Surat Baptis Anak
Contoh Surat Baptis Dewasa
Contoh Surat Sidi
Contoh Surat Nikah
Untuk pertanyaan silakan bahas di kolom komentar atau menghubungi Sinode GPIL atau Kominfo GPIL, kami akan menjawab pertanyaan anda sebisa mungkin. Terima kasih. [...]
29 January 2022Warta Sinodewww.sinode-gpil.org. Kominfo-GPIL. Gereja Protestan Indonesia Luwu (GPIL) kembali melakukan rotasi pendeta dalam lingkup GPIL pada bulan Januari tahun 2022 ini. Dimana terdapat beberapa pendeta yang telah habis masa tugasnya selama 1 periode yang ditandai dengan ibadah penguraian dan kemudian ditempatkan di tempat tugas yang baru yang ditandai dengan ibadah peneguhan sesuai dengan Tata Dasar dan Tata Rumah Tangga GPIL.
Terdapat beberapa Pendeta yang mendapatkan pelayanan peneguhan dan penguraian pada bulan Januari 2022 ini, diantaranya: Pdt. Abraham Paturunan, S.Th, Pdt. Ellen Mondu, S.Th, dan Pdt. Kristano Taba, S.Th di tempat tugas mereka masing-masing.
Pdt. Abraham Paturunan, S.Th diteguhkan sebagai pendeta jemaat di GPIL Jemaat Via Dolorosa Makassar, pada tanggal 9 Januari 2022. Ibadah Peneguhan ini dipimpin oleh Sekretaris Umum Majelis Pekerja Sinode GPIL, Bapak Pendeta Yan Pali Perdamaian, S.Th.
Pdt. Ellen Mondu, S.Th yang juga mendapat pelayanan penguraian setelah melaksanakan tugasnya selama ini di GPIL Jemaat Langkea Raya. Ibadah Penguraian ini dilaksanakan di GPIL Jemaat Langkea Raya pada tanggal 16 Januari 2022. Ibadah ini dipimpin oleh Pdt. Lambang Mandi Tandi Pare, M.Si yang adalah Ketua Majelis Pekerja Sinode GPIL.
Tidak berselang lama, tepatnya pada tanggal 22 Januari 2022, Pdt. Ellen Mondu, S.Th diteguhkan di tempat pelayanan yang baru, yaitu di GPIL Jemaat Lambarese, Klasis Wotu Burau Tana Lili. Ibadah Peneguhan dipimpin oleh Pdt. Yan Pali Perdamaian, S.Th.
Selain daripada itu, Majelis Pekerja Sinode GPIL juga melaksanakan Ibadah Penguraian di GPIL Jemaat Jakarta pada tanggal 24 Januari 2022 untuk menguraikan Pdt. Kristano Taba, S.Th yang telah menyelesaikan tugas pelayanannya di GPIL Jemaat Jakarta. Yang kemudian untuk pelayanan selanjutnya akan ditentukan oleh Majelis Pekerja Sinode GPIL dengan membangun komunikasi ke jemaat GPIL dan juga kepada yang bersangkutan.
Terima kasih telah menjalankan tugas pelayanannya, dan selamat mengemban tugas pelayanan di tempat yang baru. Kiranya Tuhan Yesus Kristus senantiasa menyertai Bapak Ibu Pendeta dalam mengangkat tugas pelayanan. Amin. afp [...]
Kegiatan Jemaat
18 December 2022JemaatMinggu, 18 Desember 2022 (Adven IV) Stola Ungu
Bacaan Alkitab : Mazmur 80:2-8, 18-20
Tujuan : Agar jemaat memahami apa itu nubuat dan kehadiran Tuhan Yesus Kristus bukanlah berita bohong.
Menanti adalah kata yang sederhana namun sangat sulit untuk dipraktekkan. Butuh kesabaran dan keikhlasan hati untuk bisa menjalaninya. Sayangnya, tidak sedikit orang yang memiliki sifat tidak sabar dalam menanti dan terburu-buru. Dalam hidup pun, sebenarnya kita sudah terbiasa sabar menanti. Seorang ibu yang dengan sabar menanti kelahiran anaknya, pemuda yang sabar menanti jodohnya, atau seseorang yang sabar menanti kesembuh- an tubuhnya yang sakit. Sabar menanti mungkin terasa sulit dilakukan, tapi kita bisa mendapatkan manfaat hidup dari sana. Dengan sabar menanti akan memberi kita waktu berharga untuk memahami dan memperbaiki diri agar bisa menjadi seorang yang lebih baik saat waktunya tiba.
Adven adalah masa penantian, menanti kedatangan Yesus di dunia melalui kelahiran-Nya (kedatangan-Nya di masa lalu) dan menanti kedatangan-Nya kembali. Itu sebabnya seruan kita diminggu Adven ini adalah Maranatha (Datanglah ya Tuhan!). Dalam minggu Adven keempat, pesan yang ditekankan adalah tentang kesetiaan dan cinta dalam mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan Yesus.
Menarik untuk menyimak pembacaan kita, yang menekankan pengharapan dan sukacita kepada orang Israel secara tidak langsung umat Tuhan diajak untuk bersabar. Ia meyakinkan mereka bahwa Tuhan akan datang untuk menyelamatkan dan mengubah hidup orang Israel. Mereka diajak untuk kembali mengalami sukacita dan kedamaian dalam hidup. Tuhan mengakhiri kesedihan-kesedihan yang membuat mereka kehilangan semangat dan gairah hidup serta diubahnya menjadi berkat. Allah mengubah hidup orang Israel dari hal yang mencekam ke hal yang membebaskan. Pemazmur tampil dalam pemberitaannya sebagai seorang motivator yang menggerakan orang Israel untuk bangkit dari keterpuruk- an. Ia membawa mereka keluar dari kekelaman. Ia membangun kembali semangat mereka agar menjadi orang yang optimis untuk memulai sesuatu yang baru dalam hidup.
Doa permohonan Pemazmur ini merupakan permo- honan setiap orang yang membutuhkan pemulihan baik dari sakit penyakit, ekonomi, karier, dan lain sebagainya. Penulis Mazmur 80 ini, sangat ingin melihat wajah Allah. Ia melihat ke Utara dari tempatnya di Yerusalem dan melihat negara tetangga Yehuda, yaitu Israel, runtuh saat pemerintahan kerajaan Asyur. Runtuhnya Israel membuat Yehuda rentan diinvasi dari semua sudut, Asyur di utara, Mesir di selatan, dan negara-negara Arab di Timur. Yehuda kalah jumlah dan tidak seimbang.
Pemazmur merangkum ketakutannya dalam doa yang diulang tiga kali (Mzm. 80:4,8,20), “Buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat”. Pemazmur meng- ungkapkan keluhan umat Allah saat sedang merasakan murka Allah yang menyala. Kondisi mereka sangat menderita seperti “makan roti cucuran air mata” dan “minum air mata berlimpah-limpah”. Sebagai bangsa, mereka tidak lagi hidup aman karena bersengketa dan diolok-olok oleh bangsa lain. Kondisi itu mendesak mereka untuk kembali kepada Allah. Umat Allah merindukan kasih Allah yang besar sebagaimana dahulu Allah telah membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Ibarat pohon anggur, mereka telah diambil Allah dari Mesir dan ditanam ke tempat lain yang lebih subur.
Pemazmur mengungkapkan kerinduan umat agar Allah berkenan menyelamatkan mereka. Mereka tidak sanggup merasakan murka Allah yang menyala-nyala. Mereka memohon agar Allah berkenan memperlihatkan wajah yang menyinarkan kasih dan kemurahan-Nya. Mazmur ini ditutup dengan sebuah doa permohonan yang mengandung nada-nada pengharapan, yang diulang sebanyak tiga kali dalam seluruh bentangan Mazmur ini: “Ya TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat” (Ay. 20). Inilah permohonan akan perkenanan Tuhan. Frasa ini punya latar belakang kehidupan kerajaan di mana ketika seorang raja berkenan, maka ia akan memandang ke arah orang yang memohon itu. Ini misalnya terlihat di ayat. 15, “Ya Allah semesta alam, kembalilah kiranya, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Indahkanlah pohon anggur ini”. Harapan Pemazmur untuk pemulihan hanyalah pada: kekuasaan dan perkenanan Allah. Pemazmur menggambarkan dirinya seperti pohon Anggur yang hidup atau matinya ditentukan oleh pemiliknya.
Minggu-minggu Adven yang diperingati selama empat minggu harus mampu menguak serta mendalami kedua aspek tersebut, sehingga warga gereja benar-benar dipersiapkan untuk memasuki hari Raya Natal dengan sebaik-baiknya. Yesus Kristus mendatangi ruang hidup manusia dengan segala kesederhanaan-Nya dan kehinaan Nya, agar manusia yang arogan, tinggi hati, berlumur dosa menjadi luluh dan luruh dalam pelukan Yesus. Ia memanggil setiap manusia yang berbeban berat untuk bersimpuh di hadapan-Nya dan menerima pembebasan serta penyelamatan.
Suasana khusus memang acap mewarnai minggu- minggu Adven ini: suasana hening- reflektif yang dapat bangun karena gereja-gereja menyiapkan liturgi khusus dengan bacaan Alkitab yang secara spesifik mengacu pada pemaknaan Adven bagi pemantapan spritualitas umat. Istilah kedatangan pada kata Adven, tidak hanya berarti kedatangan Yesus Kristus pada hari Natal, tetapi sekaligus juga menunjuk pada kedatangan Yesus yang kedua kali (Parousia) yang diyakini umat Kristen sebagai akhir dari sejarah. Itulah sebabnya hal mendasar yang tak bisa diabaikan dalam pemberitaan firman di minggu- minggu Adven adalah aspek ganda dari kedatangan Yesus Kristus: kedatangan dalam konteks Natal, dan kedatangan dalam konteks Parousia (kedatangan yang kedua).
Setiap kita yang dengan kesungguhan hati menjalani pertobatan, selalu mengarahkan hati kepada Tuhan. Bila itu kita sadari, betapa banyak sisi kehidupan kita yang terus menerus harus kita benahi. Ada dosa di sana. Ada kerapuhan yang hinggap. Ada kelemahan yang terus melekat. Semua mendesak untuk dibaharui. Semua mendesak untuk diteguhkan dan diberkati. Maka pertobatan dan pembaharuan diri tetaplah prioritas utama untuk mendekatkan diri pada Sang Terang sejati yang kita nantikan, yakni Yesus Kristus, Tuhan kita. Kesederhanaan, kehidupan, ketidakberdayaan, ketidak- mampuan menjadi benang merah yang amat mewarnai kedatangan-Nya yang pertama. Amin. [...]
6 November 2021Jemaatwww.sinode-org.gpil – Kominfo GPIL. Persekutuan Pemuda GPIL atau PP-GPIL adalah salah satu Organisasi Intra Gereja yang ada di GPIL, selain dari persekutuan Wanita dan Persekutuan Kaum Bapak. Mereka adalah generasi-generasi penerus GPIL yang akan membawa GPIL semakin maju ke depan.
Persekutuan Pemuda GPIL yang ada di wilayah Luwu Timur memiliki kerinduan untuk menjalin keakraban sesama Pemuda di wilayah Kabupaten Luwu Timur. Setelah sekian lama vakum dari pertemuan-pertemuan wilayah. Sehingga mereka menggagas pertemuan untuk melakukan sebuah pertemuan ibadah se-kabupaten Luwu Timur. Dan kemudian berkonsultasi dengan Pengurus Pusat PP-GPIL.
Sabtu, 30 Oktober 2021 menjadi tanggal yang ditentukan untuk melaksanakan pertemuan tersebut dibawah koordinasi langsung dari Pengurus Pusat PP-GPIL dan disepakati GPIL Jemaat Sion Sumber Nyiur Klasis Wotu Burau Tana Lili menjadi jemaat penghimpun.
Peserta dalam Ibadah Pemuda GPIL se-kabupaten Luwu Timur ini harus dibatasi karena mengingat kondisi pandemic covid-19 yang belum berakhir. Peserta harus dibatasi 3 orang per jemaat, karena mengingat jemaat yang ada di Kabupaten Luwu Timur kurang lebih sekitar 30an jemaat. Sehinggan menuntut harus dibatasi pesertanya.
Ibadah PP-GPIL Se-kab. Luwu Timur dipimpin oleh Vic. Agnes Hio, S.Th dan dalam khotbahnya, Vic. Agnes menekankan untuk terus menjalin kerjasama yang baik, agar PP-GPIL semakin maju.
Hadir juga perwakilan Pengurus Pusat PP-GPIL, Albert F. Pagalla, S.Pd dan dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa ini merupakan pertemuan sejarah dalam PP-GPIL Luwu Timur karena yang menginisiasi adalah pemuda jemaat sendiri, bukan dari pengurus pusat. Karena sebelumnya, beberapa tahun lalu, pertemuan ini sempat dilaksanakan beberapa kali namun antusias dari pemuda masih kurang. Sehingga ini menjadi hal luar biasa dalam sejarah PP-GPIL Luwu Timur. Peserta hadir memenuhi gdeung gereja yang ada. Dan Albert juga menyampaikan terima kasih kepada tuan rumah terutama kepada donatur dari Jemaat Sion Sumber Nyiur yang menanggung biaya konsumsi semua peserta.
Setelah ibadah dilanjutkan dengan pertemuan pemilihan koordinator dan wakil koordinator PP-GPIL Wilayah Luwu Timur, dan terpilihlah saudara Nobert dan Saudari Incristin Laenus yang akan menjadi koordinator PP-GPIL Wilayah Luwu Timur.
Setelah itu, dilanjutkan dengan membicarakan program kerja ke depan, dan disepakati beberapa program kerja di antaranya Ibadah Rutin PP-GPIL Wilayah Luwu Timur setiap 3 bulan sekali, perayaan Hari Raya Gerejawi (Paskah dan Natal), dan Tanggap Bencana PP-GPIL Wil. Luwu Timur.
Tetap semangat PP-GPIL. Jaya Selalau. afp [...]
24 October 2021Jemaatwww.sinode-gpil.org – Kominfo GPIL. Rabu, 20 Oktober 2021, Persekutuan Pemuda GPIL Klasis Wasuponda Nuha Towuti menggelar Sidang Klasis dengan mengangkat tema Revitalisasi PP-GPIL Klasis Wasuponda Nuha Towuti Dalam Mengangkat Pelayanan.
Setelah kurang lebih 5 bulan dalam mempersiapkan persidangan ini, akhirnya persidangan ini bisa digelar walaupun di tengah masa pandemi. Persidangan ini sempat tertunda karena status PPKM untuk Kabupaten Luwu Timur pada bulan Agustus yang lalu berada di level 4, sehingga semua kegiatan harus tertunda. Dan melihat kondisi PPKM Kabupaten Luwu Timur yang sudah turun ke level 2, sehingga kegiatan ini boleh dilaksanakan.
Kegiatan ini merupakan kerinduan dari anggota PP-GPIL yang berada di wilayah Wasuponda Nuha Towuti untuk kembali mengaktifkan PP-GPIL di tingkat klasis, yang selama ini vakum.
Sidang Klasis ini dilaksanakan 1 hari dengan agenda kegiatan yaitu ibadah pembukaan dan pemilihan pengurus baru yang akan menahkodai pemuda-pemudi yang ada di klasis Wasuponda Nuha Towuti. Berikut adalah Susunan Pengurus PP-GPIL Klasis Wasuponda Nuha Towuti Periode 2021-2024:
Ketua: Frans Karaeng, S.PdWakil Ketua: Toding Rante, S.PdSekretaris: Saul LolaWakil Sekretaris: Yedarson Malliwang, STBendahara: Natalia Santa Minanga, S.PdBidang Organisasi: Pampang Minanga, STBidang Pelayanan: Marlin,S.PdBidang Kerohanian: Alfrichard Giardiani Anu, STBidang Minat dan Bakat: Yudea Wiranata, A.Md.TBidang Usaha dan Dana: Frits Puryono, ST
Selamat mengemban tugas pelayanan bagi pemuda-pemudi GPIL yang terpilih. Selamat memberi diri untuk kemuliaan nama Tuhan dan biarlah nama Tuhan dipermuliakan melalui tugas pelayanan ini dan PP-GPIL jaya selalu. Amin. afp
sinode gpil
@SGpil
@sinode_gpil
Sinode GPIL [...]
13 July 2021Jemaatwww.sinode-gpil.org
– Kominfo GPIL. 3 juli 2021, tepatnya pada hari sabtu, Majelis
Pekerja Klasis Palopo melaksanakan Sidang Klasis yang merupakan persidangan
tertinggi di lingkup Klasis GPIL. Dalam hal ini, GPIL Klasis Palopo yang
terdiri dari GPIL Jemaat Wara, Jemaat Wara Tirowali, Jemaat Lagaligo, Jemaat
Perumnas, Jemaat Bumi Rongkong, Jemaat Maroangin, dan Jemaat Langda Toraja. Perwakilan
setiap jemaat berkumpul di Jemaat Wara Tirowali yang bertindak sebagai tuan dan
nyonya rumah dalam persidangan kali ini.
Persidangan yang dilaksanakan hanya 1 hari saja dibuka dengan
ibadah pembukaan yang dipimpin oleh Pdt. Merry Pattudju, M.Pd. Setelah itu
dilanjutkan dengan laporan pertanggungjawaban Pengurus Majelis Pekerja Klasis
Palopo periode 2016-2021. Persidangan ini digelar dengan menerapkan protocol Kesehatan.
Dalam sambutannya, Pdt. Celya Yorini Kadang, S.Th selaku
ketua Klasis Palopo mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung selama kurang lebih 5 tahun menjadi pengurus klasis Palopo. Beliau
juga meminta maaf buat segala kekurangan-kekurangan selama ia memegang jabatan
sebagai pengurus klasis. Adapun pengurus Majelis Pekerja Klasis Palopo yang
demisioner yaitu:
Ketua: Pdt. Celya Yorini Kadang, S.Th. Wakil Ketua: Daniel Parubang, SH. Sekertaris: Pdt. Elim sega, S.Th. Wakil Sekretaris: Pdt. Ana Duma, S.Th Bendahara: Yetti Salapuk, S.Pd.
Setelah dilaksanakannya laporan pertanggung jawaban MPK
Palopo Periode 2016-2021, maka dilanjutkan dengan pemilihan pengurus Majelis
Pekerja Klasis Palopo Periode 2021-2026 dengan susunan kepengurusan sebagai
berikut:
Ketua: Pdt. Yul Damayanti, M. Teol. Wakil Ketua: Siliwanus Lakaba Sekertaris: Edy Nosi, S.AP Wakil Sekertaris: Pdt. Ana Duma, S.Th Bendahara: Herfika Lelelangan S.Pd.
Setelah pemilihan pengurus baru telah selesai, Persidangan
ini diakhiri dengan doa syukur yang dipimpin oleh Pdt. Raheli.
Selamat mengemban tugas pelayanan buat pengurus yang baru, dan terima kasih untuk pelayanannya kepada pengurus yang lama. Tuhan Yesus memberkati dalam setiap pelayanan-pelayanan selanjutnya. afp
sinode gpil
@SGpil
@sinode_gpil
Sinode GPIL [...]
Kegiatan Pembinaan
3 November 2021www.sinode-gpil.org – Kominfo GPIL. Gereja Protestan Indonesia Luwu (GPIL) terus meningkatkan pelatihan-pelatihan dan pembinaan bagi… [...]
12 October 2021www.sinode-gpil.org – Kominfo GPIL. Pelatihan MGM (Menggerakkan Gereja dan Masyarakat) untuk tahap 2 kembali digelar… [...]
27 September 2021Modul Panggilan, Tugas, dan Tanggung Jawab Majelis Gereja (download) Modul Berkhotbah Tahap 1 (download) Materi… [...]
25 June 2021Bacaan Alkitab: II Korintus 6:1-10 Minggu, 27 Juni 2021 (Stola Hijau) Tema : Kasih… [...]
28 April 2021www.sinode-gpil.org – Kominfo GPIL. Tim Pembinaan GPIL kembali melaksanakan satu kegiatan pembinaan, yang saat ini… [...]
23 March 2021Sinode GPIL –Tim Pembinaan GPIL yang dipimpin oleh Pdt. Laurens Jan Vogelaar, seorang misionaris dari… [...]
13 March 2021Sinode GPIL – Menggerakkan Gereja dan Masyarakat (MGM) adalah salah satu program kegiatan dari tim… [...]
Palita ku
13 June 2024Minggu, 28 Juli 2024 (Stola Hijau)
Tujuan : Agar warga jemaat mengenal mana Gembala yang bijaksana, adil dan benar.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,Pembacaan kita saat ini dimulai dengan kata „Celakalah‟, yang kemudian dilanjutkan dengan para gembala. Para gembala disini sebenarnya metafora dimana gembala digambarkan atau menunjuk pada raja- raja yang memimpin Yehuda yang melakukan kejahatan (Yeremia 22:22). Untuk itu kata „celakalah‟ merupakan kecaman dan hukuman(sebab-akibat). Maksudnya ialah Allah mempercayakan domba-domba gembalaanNya yakni umat Allah kepada para gembala (raja) yang memiliki kuasa pada waktu itu. Akan tetapi mereka lalai pada tanggungjawab, tidak menjaga, sehingga umat Tuhan terserak dan tercerai-berai (ay. 2). Karena itu Allah menuntut pertanggungjawaban dan menubuatkan penghukuman bagi raja-raja yang mengingkari panggilan dan tugas mereka.
Tentu kita semua bisa merasakan dan memahami bahwa dalam keadaan itu, ketika pemimpin kita tidak lagi dapat diharapkan untuk menjaga, melindungi, bijaksana, adil dan menuntun dalam kebenaran maka betapa rindunya kita akan hadirnya gembala-gembala atau pemimpin-pemimpin yang baik, bijaksana, adil dan benar, yang dapat menjaga dan mengayomi. Menariknya dalam bacaan kita saat ini bahwa Allah sendiri berfirman dan bertindak untuk menghadirkan Raja yang bijaksana, adil dan benar (ay. 5),yakni dari keturunan Daud, yaitu seorang Mesias yang berasal dari Allah sendiri. Dia akan memerintah dengan bijaksana, penuh cinta dan keadilan dengan segala kebenaran yang ada pada-Nya. Dia akan membawa kembali umat gembalaanNya dan mereka tidak lagi hidup dalam ketakutan. Sesungguhnya waktu Tuhan akan tiba bahwa Dia akan memerintah atas seluruh umat-Nya dan menganugerahkan keselamatan yang tidak akan didapatkan dari siapapun selain dari sang Gembala Agung yaitu Allah dan itu nyata dalam Yesus Krsitus.
Tuhan Yesus dalam Injil Yohanes 10:11-12 menyatakan diri dengan tegas bahwa “Akulah Gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya untuk domba-dombanya. Sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba itu sendiri ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu”. Dari sini kita dapat memahami bahwa gembala yang sesungguhnya akan berusaha untuk mengorbankan dirinya demi keselamatan umatnya, bukan menyelamat- kan dirinya atau selamatkan diri masing-masing demi kedudukan dan kepentingan diri sendiri.
Apa yang dijanjikan Allah tepat pada waktunya akan terjadi. Untuk itu, kita sebagai pemimpin atau para pelayan hendaklah kita menjadi seorang gembala yang bertanggungjawab dan tidak melalaikan tugas dan tanggungjawab yang dipercayakan oleh Gembala Agung kita.
Hendaknya kita dapat menjadi gembala atau pemimpin yang berkeadilan, bijaksana dan hidup dalam kebenaran berdasarkan pada Firman Tuhan. Sehingga setiap pelayanan-pelayanan kita semuanya itu untuk kemuliaan Tuhan. Ditengah manusia menjadi serigala bagi sesamanya, dapatkah kita sebagai gembala memberi rasa nyaman, damai dan membangkitkan harapan bahwa dalam Yesus Kristus yang telah berkorban itu ada kehidupan dan keselamatan?
Roh Kudus menolong kita. Amin. [...]
13 June 2024Minggu 21 Juli 2024 (Juli Stola Hijau)
Tujuan : Agar warga jemaat tahu untuk bersyukur dan menyadari setiap berkat rohani dan jasmani karena kasih Tuhan.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,Bersyukur adalah panggilan hidup kita orang percaya, sebab rasa syukur adalah suatu wujud dari iman. Hal itu merupakan sesuatu yang baik dan idealnya memang harus seperti itu. Akan tetapi yang menjadi soal apakah kita bisa, kita mampu dan sanggup bersyukur dalam setiap keadaan? Bukankah jika kita jujur dalam kenyataan sehari-hari tidak mudah bagi kita untuk senantiasa bersyukur dalam setiap keadaan. Sementara kondisi hidup kita sehari-hari dipenuhi dengan begitu banyak masalah, kesulitan, tantangan dan rintangan, cobaan dan godaan. Dengan kata lain situasi dan kondisi yang kita alami menjadi alasan kita bersyukur atau tidak. Jika kita mengalami situasi yang aman dan nyaman, segala sesuatu berjalan dengan baik maka tentu tidak sulit kita menyatakan pujian dan rasa syukur kepada Tuhan. Akan tetapi sebaliknya jika kondisi kita tidak nyaman karena kita mengalami kegagalan, sakit, mengalami dukacita, dan berbagai hal yang sukar, berat dan pahit tentu kita akan sulit untuk mengungkapkan syukur.
Bila kita telusuri sesungguhnya ada dua hal yang sering membuat kita gagal/tidak mampu bersyukur: Pertama: kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan atau belum kita miliki dan bukan pada apa yang telah kita miliki. Sehingga pikiran kita dipenuhi berbagai target dan keinginan. Kita didorong oleh kemauan yang kuat (obsesi) pada hal-hal yang belum kita punya, makanya kita ingin ini dan itu. Tapi yang anehnya lagi walaupun kita sudah mendapatkan yang kita inginkan/harapkan kita hanya senang dan puas sesaat saja. Setelah itu kita tetap tidak puas, kita masih ingin yang lebih lagi. Kedua: yang sering membuat kita tak bersyukur adalah kecenderungan membanding- bandingkan diri kita dengan orang lain. Segala yang kita lihat pada orang lain selalu lebih baik, lebih bagus, lebih menarik. Pokoknya orang lain lebih, lebih dan lebih. Sementara kita sendiri kurang beruntung, kurang bahagia, dan sebagainya. Itulah sebabnya muncul ungkapan “Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau daripada rumput di pekarangan sendiri.”
Kenyataan serta fenomena tidak mampu bersyukur menggambarkan kehidupan kita seperti ilustrasi burung gagak hitam. Dimana suatu ketika, ada seekor burung gagak yang sangat tidak puas dengan kehidupannya karena memiliki bulu yang berwarna hitam pekat. Suatu hari dia melihat seekor burung angsa yang sedang berenang di air, lalu ia berkata kepada angsa: “ Betapa bahagianya engkau angsa yang memiliki bulu begitu putih dan bersih, tidak seperti aku yang memiliki bulu yang hitam ini. Kamu pasti burung tercantik di dunia ini, Semua orang pasti menyukaimu, makanya tidak ada yang menyukaiku.” Angsa pun menjawab, ”Sebenarnya di awal pun saya merasa begitu, bahwa saya adalah burung terindah di dunia. Tetapi setelah saya melihat burung nuri yang memiliki perpaduan dua warna yang begitu cantik, maka saya jadi yakin bahwa burung nuri-lah yang tercantik di dunia ini dan dia sekaligus burung yang yang paling bahagia yang hidup di dunia ini.” Tak berlama-lama di situ, burung gagak pun pergi untuk mencari keberadaan burung nuri seperti yang diceritakan oleh burung angsa. Setelah menemukan sosok burung nuri yang cantik dan indah seperti cerita angsa, maka dengan rasa sedih dan malu burung gagak berkata kepada nuri yang cantik jelita itu: “Sungguh bahagia hidupmu memiliki kombinasi warna bulu yang cerah menawan ini.” Lalu nuri menjawab gagak, “Pernahkah engkau bertemu dengan burung merak? Saya pernah sekali bertemu dengannya, warna bulunya beraneka warna, sangat memukau sehingga bagi siapa pun yang memandangnya pasti terpesona oleh keindahan warna- warni bulunya”. Mendengar kisah nuri tentang burung merak, ia pun penasaran ingin menyaksikan kecantikan burung merak. Tanpa membuang waktu burung gagak langsung mencari dan mengunjungi burung merak yang ada di kebun binatang. Di situ ia melihat langsung bagaimana orang banyak yang mengagumi keindahan warna-warni bulu burung merak. Sambil terus menatap ke arah merak, dalam hati gagak berkata, “Berarti benar apa yang dikatakan oleh nuri, bahwa burung yang tercantik dan berbahagia di dunia adalah burung merak.” Lalu setelah waktu berkunjung di kebun binatang sudah berakhir dan semua pengunjung pulang, gagak segera menghampiri merak, kemudian berucap: “Merak kamu sangat cantik. Setiap hari ratusan atau ribuan orang datang ingin melihat dan mengabadikan kecantikanmu. Setiap orang pasti memuji-muji keindahan warna bulumu, engkau pasti burung yang amat bahagia di alam semesta ini. Tidak seperti aku, ketika ada yang melihat aku mereka hanya berharap agar aku segera pergi menjauh. Sungguh malang nasibku, hai merak.” Namun burung merak menjawab kepada gagak: saya juga dulu selalu berpikir, bahwa saya adalah burung tercantik dan burung paling berbahagia di bumi ini. Tetapi tahu kah engkau hai gagak? Dengan kecantikan dan keindahan buluku ini, saya terjebak dalam kebun binatang ini. Diriku selalu dijadikan tontonan bagi banyak orang dari waktu ke waktu. Bahkan sampai saya mati nanti, saya akan tetap terkurung di kebun binatang ini. Jadi sebenar nya saya adalah burung paling menderita di dunia ini. Tidak seperti dirimu gagak yang bebas terbang ke mana saja kau mau, betapa bahagia dan beruntungnya dirimu hai gagak. “
Dari ilustrasi tersebut siapakah yang sesungguhnya paling berbahagia? Ternyata kebahagiaan masing-masing burung berbeda-beda, sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Allah bagi mereka. Demikian pula dalam hidup kita, mungkin ada banyak hal yang dapat membuat kita merasa bahagia dan bersyukur.
Akan tetapi menurut perikop bacaan kita saat ini, dasar kebahagiaan dan rasa syukur yang utama ialah karena kita memiliki Allah yang mengasihi kita dengan kasih yang besar dan sempurna. Dan dalam kasih-Nya yang besar Dia mengaruniakan bagi kita keselamatan di dalam dan melalui pengorbanan Anak Tunggal-Nya demi menebus dan menyelamatkan kita dari sumber dan akar berbagai persoalan yaitu dosa. Dosa yang telah merampas kebahagiaan manusia dan rasa syukur kita kepada Tuhan. Kesemuanya itu diistilahkan oleh rasul Paulus dengan kata segala berkat rohani (ay. 3). Berkat rohani yang melampaui nilainya dari berkat jasmani yang ada dalam dunia. Berkat rohani yang dikaruniakan Allah kepada manusia, bukan dari hasil perjuangan atau pun kerja keras manusia. Bahwa tidak ada andil sedikit pun dari pihak manusia. Pengampunan dosa dan kehidupan kekal diberikan/dianugerahkan secara cuma-cuma dari Allah kepada manusia. Diberikan secara gratis bukan karena keselamatan dan kehidupan kekal adalah hal yang murahan. Melainkan justru karena sangat mahal harganya, nilainya tak dapat diukur oleh apa pun yang bernilai yang ada dalam dunia seperti perak, emas, berlian dan lain-lain. Oleh sebab itulah Allah memberi- kan secara gratis, dan tanpa syarat apa pun kepada kita manusia, karena manusia tak dapat membelinya sekalipun dengan segala sesuatu yang berharga di dunia ini.
Dengan demikian jelas bahwa dasar kita untuk senantiasa bersyukur dalam setiap keadaan yaitu karena kita telah memiliki berkat rohani, berkat sorgawi yang tak dapat dinilai dan dibandingkan serta disejajarkan oleh apa pun di dalam dunia ini. Bahkan seluruh kekayaan di alam semesta ini pun tidak sebanding dengan nilai dari tubuh dan darah Yesus Kristus yang kudus dan tak bercacat sedikit pun yang dikorbankan untuk penebusan dosa dan karunia kehidupan kekal. Inilah hal yang menjadi kekuatan sekaligus sukacita tersendiri bagi kita orang percaya dalam menjalani kehidupan di dunia yang penuh dengan segala warna-warninya yang datang silih berganti. Di tengah situasi kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian. Namun kita memiliki kepastian bahwa kita memiliki Allah yang selalu mengasihi kita. Dan bukti terbesar dari kasih-Nya ialah Ia telah mengarunia- kan berkat rohani yakni pengampunan dan penebusan dosa serta keselamatan dan jaminan hidup yang kekal di dalam Kerajaan Surga. Kiranya Tuhan senantiasa menolong kita menyadari dan menghayati kebenaran Firman Tuhan ini, sehingga kita mampu untuk bersyukur dalam setiap keadaan. Amin. [...]
13 June 2024Minggu, 14 Juli 2024 (Stola Hijau)
Tujuan : Agar Jemaat Memahami Tugas Dari Tuhan Sebagai Utusan Allah.
Jemaat ysang dikasihi Tuhan.Bangsa Israel dibuang ke Babel (tahun 586 SM) oleh karena dosa dan kejahatan mereka sendiri, sehingga nasib bangsa itu hanya bergantung atas anugerah Allah semata-mata. Tanpa kepedulian Tuhan Allah terhadap mereka, mereka bagaikan tulang-tulang yang amat kering (Yeh. 37). Yehezkiel ikut terbuang ke Babel pada umur 25 tahun. Di Babel, Yehezkiel bertempat tinggal di Tel-Abib ditepi sungai Kebar yang ada di Babel (1:3).Dan pada umur 30 tahun, lima tahun setelah berada di pembuangan, Yehezkiel diutus oleh TUHAN sebagai nabi untuk bangsa Israel yang berada di Babel. Disinilah letak anugerah dan kasih Allah terhadap bangsa itu, membuka masa depan yang cerah bagi bangsa itu sendiri dengan pemanggilan dan pengutusan Yehezkiel sebagai nabi dari tengah umat pemberontak itu. Peran Nabi Yehezkiel adalah memberikan peringatan dari Allah kepada umat Israel. Ia memberitahu mereka tentang bahaya yang mengancam akibat dosa-dosa mereka, termasuk hukuman Allah terhadap mereka yang akan datang.
Tuhan mengutus Yehezkiel kepada bangsa Israel, bangsa pemberontak, durhaka, keras kepala dan tegar hati, bahkan TUHAN menyebut bangsa Israel seperti lingkungan yang penuh onak dan duri, penuh dengan kalajengking. Artinya sebuah komunitas yang sangat tidak mudah untuk dihadapi dan kemungkinan dia akan ditolak. Ia dipanggil dan diutus oleh Allah bertepatan pada masa-masa terakhir nabi Yeremia di Yerusalem, untuk menyampaikan firman TUHAN kepada bangsanya.
Tentunya bukan suatu tugas yang mudah menghadapi bangsa tegar hati itu! Nubuat-nubuat yang akan disampaikannya pasti tidak akan didengar, namun ia tetap harus melaksanakannya agar Israel tahu bahwa ada penyambung lidah TUHAN ditengah-tengah mereka. Pesan nabi Yehezkiel didominasi oleh kata-kata ratapan, keluh kesah, dan rintihan (ay. 10). Meskipun begitu, TUHAN menugaskan Nabi Yehezkiel agar berbicara dengan berani untuk memperingatkan orang jahat, dan tetap setia, termasuk jika tidak ada orang yang mau mendengarkan dia.
Dalam pengutusannya Tuhan mengingatkan Yehezkiel agar tidak perlu khawatir dan takut menghadapinya. Kunci yang harus menjadi dasar pemberitaannya adalah “Sampaikanlah perkataan- perkataan-Ku…”. Artinya yang disampaikan adalah Firman TUHAN atau Kebenaran. Dan Yehezkiel melakukan pengutusannya.
Allah memanggil, menetapkan dan mengutus Yehezkiel menjadi Utusan-Nya/pelayan-Nya, demikian juga dengan setiap orang percaya dipanggil, ditetapkan dan diutus untuk memberitakan firman-Nya. Kita adalah penyambung lidah Allah dan tugas kita adalah memberitakan firman-Nya, entah orang lain menolak atau menerimanya. Nabi Yehezkiel diberi gulungan kitab untuk dimakan. Bagi dia, gulungan itu terasa manis. Manisnya gulungan itu sangat mencolok karena kutukan biasanya pahit. Namun, kutukan TUHAN atas orang berdosa pada akhirnya menjadi hal yang manis bagi mereka yang beriman seperti Nabi Yehezkiel.
Nabi Yeremia juga pernah berkata begini, “Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadikegirangan bagi ku, dan menjadi kesukaan hatiku,” (Yeremia 15:16). Firman TUHAN itu menyenangkan dan memuaskan bagi mereka yang mengasihi TUHAN.
Begitupun kita sebagai orang Kristen, sebagai utusanTUHAN kadang kita mengecap hal yang pahit dalam pelayanan kita, merasa kita akan ditolak, lidah kita terasa berat berbicara, mulut kita terkunci untuk berucap. Namun satu hal yang pasti bahwa pada akhirnya kita akan mengecap yang manis. Kita harus terus melakukan tanggung jawab dan melaksanakan tugas kita sebagai penyambung lidah TUHAN untuk memberitakan kebenaran firman TUHAN. Ini merupakan anugerah TUHAN, sebab tidak semua orang dipercaya untuk melaksanakan tugas ini. Salah satunya adalah Yehezkiel. “…Aku mengutus engkau kepada orang Israel, kepadabangsa pemberontak yang telah memberontak melawan Aku. Mereka dan nenek moyang mereka telah mendurhaka terhadap Aku sampai hari ini juga.” (ay. 3).
Saat menghadapi situasi yang tak terduga dan orang- orang yang tidak mau mendengarkan, kita harus belajar dari nabi Yehezkiel yang taat untuk melakukan apa yang diperintahkan Allah. Hendaknya kita pun mengerjakan bagian kita. Jangan takut sebab firman Allah yang adalahkebenaran telah kita terima dan itulah yang kita kabarkan kepada sesama. Kita harus menyampaikan firman TUHAN kepada orang-orang yang tegar tengkuk, keras hati dan suka memberontak, seperti menabur benih di tanah yang keras, berbatu-batu dan dipenuhi dengan semak belukar! Tentu hal ini bukanlah pekerjaan yang mudah untuk dilakukan! Kendati demikian inilah tugas yang harus diemban.
Di zaman seperti sekarang ini tantangan yang harus dihadapi oleh hamba-hamba TUHAN tidaklah mudah. Meski begitu kita tidak boleh menyerah pada keadaan yang ada, kita harus terus maju menyampaikan kebenaran, apa pun resikonya.Kita juga percaya bahwa dalam menyampaikan firman TUHAN ada orang-orang yang memiliki respons hati yang benar, yang hatinya mau dibentuk, mau menerima teguran dan didikan, ibarat seorang menabur benih di tanah yang subur atau gembur.
Belajar dari panggilan Yehezkiel sebagai utusan TUHAN menunaikan pengutusannya, marilah kita selaku utusan TUHAN meresponi panggilan TUHAN dengan menunaikan tugas serta tanggung jawab dengan baik. Selaku Majelis (Pendeta, Penatua, Diaken), Pengurus Organisasi Intra Gerejawi, badan yang terbentuk dalam jemaat dan selaku warga gereja, marilah tunaikanlah panggilan kita sebagaimana firman TUHAN: “Beritakanlah firman,siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran danpengajaran.” (2 Timotius 4:2). Pasti ada kuasa yang TUHAN berikan yaitu Roh Kudus yang akan memampu- kan kita untuk menjadi utusan Allah bagi kemuliaan nama-Nya. TUHAN menyertai dalam menyampaikan firman-Nya. Amin. [...]
13 June 2024Minggu, 7 Juli 2024 (Stola Hijau)
Tujuan : Agar setiap warga jemaat berharap hanya pada Tuhan.
Jemaat yang dikasihi Tuhan.Bacaan kita hari ini dalam kitab Ratapan 3:22-33 berbicara tentang murka TUHAN dan kasih setia-Nya tidak akan pernah berakhir. Hukuman Tuhan bukan menghancurkan, tapi menegur dan mengingatkan. Karenanya berharaplah pada Tuhan.
Kitab Ratapan ini ditulis oleh nabi Yeremia sebagai ungkapan kepedihan hatinya yang mendalam atas kehancuran Yerusalem: apa yang terjadi atas Yerusalem diungkapkan oleh Yeremia dengan kesedihan yang emosional. Keruntuhan kota dan kerajaan, kematian dan pembuangan, pelecehan dan perendahan. Nabi Yeremia menyerapnya dalam syair ratapan yang memilukan itu.Tetapi dalam ratapan yang sangat emosional itu muncul syair: “Biarlah ia merebahkan diri dengan mukanya dalam debu, mungkin ada harapan (ay. 29)”. Ya benar, mungkin ada harapan.
Semua yang terjadi sudah terjadi, tetapi apakah akan selamanya meratap? Yeremia memproklamasikan harapan dalam situasi duka yang dalam. Harapan yang dikumandangkan oleh Yeremia bukanlah khayalan atau halusinasi, dan bukan juga bayangan, tetapi Yeremia meyakinkan dalam ratapannya yang mengatakan:“Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya selalu baru tiap pagi;besarkesetiaan-Mu! TUHAN adalah bagianku,” kata jiwaku,oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya (ay.22-24), karena tidak untuk selama-lamanya TUHAN mengucilkan karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya”(ay. 31-32).Yeremia mengingatkan kembali pribadi TUHAN dalam duka umat yang sedang galau, kasih dan kesetiaan TUHAN begitu besar. Itu adalah alasan untuk tetap memiliki pengharapan, mengenal siapa itu TUHAN dan menyadari bagaimana posisi umat terhadap TUHAN- nya.
Masa yang telah berlalu tidak lagi dapat diubah, tetapi masih ada masa yang akan datang.Kesempatan yang TUHAN berikan tidak berkesudahan, tak habis- habisnya. Masih ada waktu untuk berbenah diri. Harapan masih ada, bukan dengan mengandalkan kekuatan manusia, tetapi mengandalkan kasih setia TUHAN.
Melalui ratapan ini, Yeremia meluapkan isi hatinya yang penuh kepedihan karena penderitaan berat yang dialami bangsa itu. Luapan hati ini sekaligus ungkapan kesadarannya bahwa hukuman yang mereka terima justru karena pemberontakan dan dosa mereka kepada TUHAN. Yeremia mengakui keadilan TUHAN itu, bahwa meskipun bangsa itu telah ditetapkan TUHAN sebagai bangsa pilihanNya, bukan berarti mereka bisa hidup seenaknya dan melakukan dosa. Tuhan menginginkan, agar sebagai bangsa pilihan, mereka seharusnya mampu menunjukkan bagi dunia bagaimana mereka hidup, bukan malah menjadikan predikat itu sebagai kesombongan dan keangkuhan iman. Sama halnya dengan kita, sebagai orang yang telah menerima anugerah keselamatan, maka tugas kita bukanlah menyombongkan diri atas keselamatan itu, melainkan kita harus menyadari bahwa tugas kita adalah mengusahakan agar semakin banyak orang yang menerima keselamatan itu.
Belajar dari kitab Ratapan lewat bacaan kita hari ini, bagi umat yang menderita kita boleh sampaikan penderitaan kita kepada TUHAN sekaligus menyatakan pertobatan kita dihadapan-Nya. Dia pasti datang dengana nugerah-Nya menebus dan mengangkat manusia dari kehancuran akibatdosa. Tidak hanya bangsa Israel, kita pun pasti punya banyak pergumulan yang tidak bisa kita uraikan satu persatu. Bagaimana kita menyikapinya? Tentulah dengan iman dan pengharapan.Yeremia mengimani bahwa kasih setia TUHAN tidak pernah berkesudahan, maka dia berharap akan pertolongan TUHAN untuk memulihkan bangsanya. Hukuman TUHAN memang pasti akan berlaku bagi yang melakukan dosa, namun pengampunan juga selalu tersedia bagi yang datang pada-Nya memohon pengampunan dengan sungguh-sungguh. Janganlah kesulitan, penderitan, penyakit membuat iman kita semakin jauh dari TUHAN, namun itu akan mengantar kita menuju pertumbuhan iman hingga kemenangan ada dipihak kita bersama dengan TUHAN. Kita harus hidup dalam Pembaharuan iman/pertobatan yang bersumber dari ketulusan hati dan kesadaran penuh di dalam TUHAN. Dalam Galatia 6:7 “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Pertobatan itu adalah komitmen hasil dari kesadaran bahwa TUHAN begitu mengasihi kita, tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Kiranya kita diteguhkan untuk hidup dan menikmati kasih setia TUHAN itu, sehingga setiap pagi kita menerima berkat yang baru yang semakin indah. TUHAN akan bekerja menggenapi apa yang dijanjikan- Nya, bahkan akan menjawab pengharapan kita, tapi dengan cara-Nya dan dalam waktu-Nya.Bukan dengan cara kita dan dalam waktu kita.Dengan demikian kita tidak akan mudah merasa kecewa. Kasih Allah sangat besar bagi kita, bahkan Roh Kudus-Nya diberikan bagi kita untuk menuntun, mengarahkan kita dan membawa kita untuk mengerti kehendak-Nya. Inilah yang membuat pengharapan kita didalam-Nya akan membuahkan sukacita, damai sejahtera serta kebahagiaan yang dunia tidak bisa berikan. Bahkan ada janji yang begitu indah bahwa TUHAN sanggup memberi lebih dari yang kita doakan. Sebagaimana firman TUHAN: Efesus 3:20, “Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita.” Berharaplah pada Tuhan! Amin. [...]
Komentar Terbaru