Berita Terkini

Khotbah, Minggu 27 April 2025 (Stola Putih) Tujuan : Agar
Selengkapnya

Khotbah, Minggu 20 April 2024 (Hari Paskah) - Stola Putih
Selengkapnya

Khotbah Minggu, 18 April (Jumat Agung) Stola Ungu Tujuan :
Selengkapnya

Khotbah, Minggu 13 April (Minggu Sengsara VII) - Stola Ungu
Selengkapnya

Khotbah, Minggu 6 April 2025 (Minggu Sengsara VI) - Stola
Selengkapnya
Warta Sinode
18 January 2025Warta SinodePrisma GPIL, Rampoang, 17 Januari 2025 – Gereja Protestan Indonesia Luwu (GPIL) baru saja mengukir sejarah baru dengan dilaksanakannya serah terima aset dan kas Majelis Pekerja Sinode (MPS) dari kepengurusan periode 2019-2024 ke periode 2024-2029. Acara ini merupakan bagian dari proses regenerasi dan tanggung jawab pelayanan di tubuh GPIL.
Acara serah terima ini dihadiri oleh jajaran pengurus MPS periode 2019-2024 yang dipimpin oleh Pdt. Dr. L. Mandi Tandi Pare, M.Si sebagai Ketua, didampingi oleh Pdt. Yan Pali Perdamaian (Sekretaris), Ishak G. Pagalla (Wakil Ketua), John Rudy Hutahaean, SE (Bendahara), dan Matius Sawe (Wakil Sekretaris).
Pengurus baru MPS GPIL periode 2024-2029 yang hadir adalah Pdt. Isbon, M.Th sebagai Ketua Umum, bersama dengan Pdt. Priyo Agus Basuki, S.Th (Sekretaris Umum), Isak Abri Kandole, A.Md (Bendahara), Pdt. Perki, S.Th (Ketua 1), dan Albert F. Pagalla, S.Pd (Ketua 2).
Dalam suasana penuh kekeluargaan dan semangat pelayanan, seluruh aset dan kas yang menjadi tanggung jawab MPS periode 2019-2024 diserahkan dengan transparan kepada pengurus baru. Hal ini mencerminkan komitmen GPIL untuk menjaga kepercayaan jemaat dalam menjalankan misi gereja.
Ketua MPS periode 2019-2024, Pdt. Dr. L. Mandi Tandi Pare, M.Si, mengungkapkan rasa syukur atas penyertaan Tuhan selama masa pelayanan mereka. Ia juga berpesan kepada pengurus baru untuk melanjutkan tanggung jawab pelayanan dengan integritas dan semangat yang tinggi.
Ketua Umum MPS periode 2024-2029, Pdt. Isbon, M.Th, menyampaikan apresiasi atas dedikasi pengurus sebelumnya dan memohon dukungan doa dapat melanjutkan tugas pelayanan dengan baik.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang akan dilanjutkan dengan Ibadah Pengutusan dan Serah Terima Jabatan di GPIL Jemaat Wara Tirowali, pada tanggal 19 Januari 2025 pukul 17.00 WITA, yang juga akan dihadiri oleh jemaat.
Semoga regenerasi ini menjadi momentum baru untuk membawa GPIL semakin maju dalam pelayanan dan semakin kokoh dalam iman. Tuhan memberkati seluruh proses ini demi kemuliaan nama-Nya. [...]
8 June 2022Warta SinodeSinode GPIL terus melakukan upaya agar GPIL semakin Erat Bersekutu melalui beberapa hal dan salah satunya adalah menerbitkan blanko Baptis, Sidi dan blanko Nikah yang seragam di kalangan GPIL. Blanko Sibassini GPIL kini hadir dengan Logo GPIL yang timbul (embos) menggantikan barcode yang ada. Sistem Informasi Baptis, Sidi dan Nikah GPIL (Sibassini GPIL) merupakan aplikasi yang bertujuan untuk memudahkan proses pencatatan dan pencetakan akte Baptis, Sidi dan Nikah dalam lingkup GPIL . Dengan Aplikasi Sibassini yang dimiliki Jemaat/Pendeta, datanya dapat dibackup dan diresotre kembali apabila Aplikasi yang ada mengalami gangguan atau laptop/komputer Jemaat/Pendeta hilang. Setelah melakukan update dan melakukan perbaikan dibeberapa hal kini Sistem Informasi Baptis, Sidi dan Nikah GPIL (Sibassini GPIL) dapat dipakai oleh Jemaat/Pendeta di mana saja. Aplikasi Sibassini adalah Aplikasi yang dapat didownload masing-masing Jemaat/Pendeta secara GRATIS di website GPIL.
PENTING dilakukan beberapa langkah dalam menggunakan Aplikasi Sibassini di
Laptop/Komputer Jemaat/Pendeta :
Download dan install Visual C++ AIO Redistributable 2021 untuk Windows
7 atau lebih tinggi. Untuk Windows XP, download dan install VisualCppRedist_AIO_x86_XP_35.zip.Download dan install Visual
FoxPro 9 SP2 Runtime.Download dan extract sibassini.zip. Hasil dari proses extract ini akan
membuat folder dengan nama “Sibassini”.Jalankan file “sibassini_gpil.exe” yang
terdapat dalam folder “Sibassini”.Lakukan Install Fonts terlebih dahulu
sebelum masuk ke menu yang lain.
Untuk pengguna Windows 10, jika tampil gambar seperti di bawah ini saat ingin menjalankan file hasil download , anda dapat mematikan fungsi Smart Screen pada Windows.
BACKUP DATA ANDA SETIAP KALI SESUDAH MENGGUNAKAN APLIKASI
Aplikasi ini bersifat portable, dalam
arti lokasi folder/direktori tidak terikat dalam 1 lokasi saja. Anda dapat
menyimpan dan menjalankan aplikasi dari flashdisk, dengan syarat
komputer/laptop yang digunakan telah terinstall Visual C++ Runtime dan Visual
FoxPro 9 SP2 Runtime.
Untuk pencetakan, printer dianjurkan dapat mencetak warna dan wajib menggunakan format ukuran kertas F4 atau 21,5 cm x 33 cm. Jemaat dapat menghubungi Sinode GPIL untuk mendapatkan lisensi sesuai Nama Jemaat masing-masing, dan kepada Jemaat yang sudah memiliki lisensi akan diberikan kertas akte GPIL (blanko) yang seragam , kertas akte (blanko) menggunakan Logo GPIL yang timbul (embos) untuk menggantikan barcode yang ada. (keseragaman model, bentuk dan warna akte adalah wujud salah satu visi GPIL yaitu “Erat Bersekutu” dalam satu sinode).
Contoh Surat Baptis Anak
Contoh Surat Baptis Dewasa
Contoh Surat Sidi
Contoh Surat Nikah
Untuk pertanyaan silakan bahas di kolom komentar atau menghubungi Sinode GPIL / Kominfo GPIL, kami akan menjawab pertanyaan anda sebisa mungkin. Terima kasih. [...]
11 March 2022Warta Sinodewww.sinode-gpil.org – Kominfo GPIL. Hari ini, Jumat 11 Maret 2022, perhelatan akbar sebagai forum tertinggi Persekutuan Pemuda Gereja Protestan Indonesia Luwu (PP-GPIL) yaitu Kongres XI PP-GPIL dimulai. Kongres XI kali ini dilaksanakan di GPIL Jemaat Pongsamelung, Desa To’Pongo Kec. Lamasi Kab. Luwu.
Kongres XI PP-GPIL ini seyogiyanya dilaksanakan pada tahun 2020 sebagai mandat Kongres X PP-GPIL, namun karena terhalang karena pandemi, sehingga Kongres ini tertunda hingga kurang lebih 1 tahun 6 bulan. Dan melihat situasi pandemi saat ini yang sudah mulai longgar, sehingga Pengurus Pusat PP-GPIL memutuskan untuk melaksanakan Kongres XI PP-GPIL di bulan Maret ini yang bertempat di GPIL Jemaat Pongsamelung, selama 2 hari ke depan.
Pengurus Pusat PP-GPIL bersama Panitia Pelaksana Kongres XI PP-GPIL ini “Satukanlah Pemuda dan Bangkitlah Melakukan Perkara Yang Besar” (Yesaya 60:1). Dengan harapan besar bahwa momentum Kongres XI ini bisa menghasilkan keputusan-keputusan luar biasa untuk membangkitkan dan memajukan PP-GPIL secara khusus dan PP-GPIL secara umum.
Acara pembukaan Kongres XI PP-GPIL, diawali dengan sebuah ibadah. Dimana ibadah pembukaan ini dipimpin oleh Pdt. Thabis S’R Lande, S.Th, Pendeta GPIL Jemaat Pongsamelung. Dan ibadah pembukaan ini juga dihadiri oleh Majelis Pekerja Sinode (MPS) GPIL dan Tim Pembinaan GPIL, serta pendeta-pendeta dalam lingkup GPIL.
Dalam sambutannya, Pengurus Pusat PP-GPIL yang diwakili oleh Sekretaris Umum PP-GPIL, Albert F. Pagalla, S.Pd menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada MPS, Tim Pembinaan, Majelis Jemaat GPIL Pongsamelung, Panitia Pelaksana, dan seluruh peserta yang hadir yang sangat antusias dalam pelaksanaan ini. Ia juga berpesan bahwa dalam pelaksanaan Kongres XI PP-GPIL, jangan kita menghabiskan energi dan pikiran untuk memperdebatkan terkait tata tertib, jadwal acara, laporan, karena itu sudah terlaksana. Tetapi simpanlah energi untuk memikirkan bagaimana PP-GPIL ke depan yang akan dituangkan dalam sidang-sidang komisi nantinya. Kongres XI PP-GPIL dihadiri oleh 45 utusan Jemaat dan 6 utusan Klasis, jadi total peserta Kongres kali ini sekitar 100 orang. Karena alasan pandemic, sehingga peserta Kongres kali ini dibatasi menjadi 2 orang per utusan jemaat atau klasis.
Disamping itu, Ketua MPS GPIL, Pdt. Lambang Mandi Tandi Pare, M.Si juga memberikan motivasi kepada pemuda-pemudi GPIL bahwa mereka adalah tiang Gereja ini di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Ia juga membuka Kongres XI PP-GPIL ini secara resmi di dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Kegiatan Kongres tidak lepas dari yang namanya sebuah pembinaan. Oleh karena itu, setelah selesai acara pembukaan, dilanjutkan dengan materi-materi pembinaan untuk Pemuda-Pemudi GPIL. Adapun materi-materi yang ada dalam Kongres XI PP-GPIL kali ini adalah Sosialisasi dari Tim Pembinaan GPIL tentang Pembinaan yang ada dalam lingkup GPIL di mana materinya dibawakan oleh Pdt. Priyo Agus Basuki, S.Th, selanjutnya materi tentang OIG dalam Kedudukannya dalam GPIL yang dibawakan oleh Pdt. L. Mandi Tandi Pare, M.Si., sebagai Ketua Sinode GPIL, dan materi terakhir dibawakan oleh Bung Dan Pongtasik, SH sebagai Anggota DPRD Prov. Sulawesi Selatan yang membawakan materi tentang Pilar-pilar Kepemudaan.
Kongres XI PP-GPIL akan berlangsung hingga 12 Maret 2022, dan kita berharap bahwa Kongres kali ini menghasilkan keputusan-keputusan yang membuat kemajuan PP-GPIL dan juga GPIL secara keseluruhan.
Selamat berkongres. afp [...]
11 March 2022Warta SinodeSetelah melakukan update dan melakukan perbaikan dibeberapa hal kini Sistem Informasi Baptis, Sidi dan Nikah GPIL (Sibassini GPIL) dapat dipakai oleh Jemaat/Pendeta di mana saja. Dan Sinode GPIL terus melakukan upaya agar GPIL semakin Erat Bersekutu melalui beberapa hal dan salah satunya adalah menerbitkan blanko Baptis, Sidi dan blanko Nikah yang seragam di kalangan GPIL. Blanko Sibassini GPIL kini hadir dengan Logo GPIL yang timbul (embos) menggantikan barcode yang ada.
Sistem Informasi Baptis, Sidi dan Nikah GPIL (Sibassini GPIL) merupakan aplikasi yang bertujuan untuk memudahkan proses pencatatan dan pencetakan akte Baptis, Sidi dan Nikah dalam lingkup GPIL . Dengan Aplikasi Sibassini yang dimiliki Jemaat/Pendeta, datanya dapat dibackup dan diresotre kembali apabila Aplikasi yang ada mengalami gangguan atau laptop/komputer Jemaat/Pendeta hilang.
Aplikasi Sibassini adalah Aplikasi yang dapat didownload masing-masing Jemaat/Pendeta secara GRATIS di website GPIL.
PENTING dilakukan beberapa langkah dalam menggunakan Aplikasi Sibassini di Laptop/Komputer Jemaat/Pendeta :
Download dan install Visual C++ AIO Redistributable 2021 untuk Windows 7 atau lebih tinggi. Untuk Windows XP, download dan install VisualCppRedist_AIO_x86_XP_35.zip.Download dan install Visual FoxPro 9 SP2 Runtime.Download dan extract sibassini.zip. Hasil dari proses extract ini akan membuat folder dengan nama “Sibassini”.Jalankan file “sibassini_gpil.exe” yang terdapat dalam folder “Sibassini”.Lakukan Install Fonts terlebih dahulu sebelum masuk ke menu yang lain.Untuk pengguna Windows 10, jika tampil gambar seperti di bawah ini saat ingin menjalankan file hasil download , anda dapat mematikan fungsi Smart Screen pada Windows.
BACKUP DATA ANDA SETIAP KALI SESUDAH MENGGUNAKAN APLIKASI
Aplikasi ini bersifat portable, dalam arti lokasi folder/direktori tidak terikat dalam 1 lokasi saja. Anda dapat menyimpan dan menjalankan aplikasi dari flashdisk, dengan syarat komputer/laptop yang digunakan telah terinstall Visual C++ Runtime dan Visual FoxPro 9 SP2 Runtime.
Untuk pencetakan, printer dianjurkan dapat mencetak warna dan wajib menggunakan format ukuran kertas F4 atau 21,5 cm x 33 cm.
Jemaat dapat menghubungi Sinode GPIL untuk mendapatkan lisensi sesuai Nama Jemaat masing-masing, dan kepada Jemaat yang sudah memiliki lisensi akan diberikan kertas akte GPIL (blanko) yang seragam , kertas akte (blanko) menggunakan Logo GPIL yang timbul (embos) untuk menggantikan barcode yang ada. (keseragaman model, bentuk dan warna akte adalah wujud salah satu visi GPIL yaitu “Erat Bersekutu” dalam satu sinode).
Contoh Surat Baptis Anak
Contoh Surat Baptis Dewasa
Contoh Surat Sidi
Contoh Surat Nikah
Untuk pertanyaan silakan bahas di kolom komentar atau menghubungi Sinode GPIL atau Kominfo GPIL, kami akan menjawab pertanyaan anda sebisa mungkin. Terima kasih. [...]
Kegiatan Jemaat
18 December 2022JemaatMinggu, 18 Desember 2022 (Adven IV) Stola Ungu
Bacaan Alkitab : Mazmur 80:2-8, 18-20
Tujuan : Agar jemaat memahami apa itu nubuat dan kehadiran Tuhan Yesus Kristus bukanlah berita bohong.
Menanti adalah kata yang sederhana namun sangat sulit untuk dipraktekkan. Butuh kesabaran dan keikhlasan hati untuk bisa menjalaninya. Sayangnya, tidak sedikit orang yang memiliki sifat tidak sabar dalam menanti dan terburu-buru. Dalam hidup pun, sebenarnya kita sudah terbiasa sabar menanti. Seorang ibu yang dengan sabar menanti kelahiran anaknya, pemuda yang sabar menanti jodohnya, atau seseorang yang sabar menanti kesembuh- an tubuhnya yang sakit. Sabar menanti mungkin terasa sulit dilakukan, tapi kita bisa mendapatkan manfaat hidup dari sana. Dengan sabar menanti akan memberi kita waktu berharga untuk memahami dan memperbaiki diri agar bisa menjadi seorang yang lebih baik saat waktunya tiba.
Adven adalah masa penantian, menanti kedatangan Yesus di dunia melalui kelahiran-Nya (kedatangan-Nya di masa lalu) dan menanti kedatangan-Nya kembali. Itu sebabnya seruan kita diminggu Adven ini adalah Maranatha (Datanglah ya Tuhan!). Dalam minggu Adven keempat, pesan yang ditekankan adalah tentang kesetiaan dan cinta dalam mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan Yesus.
Menarik untuk menyimak pembacaan kita, yang menekankan pengharapan dan sukacita kepada orang Israel secara tidak langsung umat Tuhan diajak untuk bersabar. Ia meyakinkan mereka bahwa Tuhan akan datang untuk menyelamatkan dan mengubah hidup orang Israel. Mereka diajak untuk kembali mengalami sukacita dan kedamaian dalam hidup. Tuhan mengakhiri kesedihan-kesedihan yang membuat mereka kehilangan semangat dan gairah hidup serta diubahnya menjadi berkat. Allah mengubah hidup orang Israel dari hal yang mencekam ke hal yang membebaskan. Pemazmur tampil dalam pemberitaannya sebagai seorang motivator yang menggerakan orang Israel untuk bangkit dari keterpuruk- an. Ia membawa mereka keluar dari kekelaman. Ia membangun kembali semangat mereka agar menjadi orang yang optimis untuk memulai sesuatu yang baru dalam hidup.
Doa permohonan Pemazmur ini merupakan permo- honan setiap orang yang membutuhkan pemulihan baik dari sakit penyakit, ekonomi, karier, dan lain sebagainya. Penulis Mazmur 80 ini, sangat ingin melihat wajah Allah. Ia melihat ke Utara dari tempatnya di Yerusalem dan melihat negara tetangga Yehuda, yaitu Israel, runtuh saat pemerintahan kerajaan Asyur. Runtuhnya Israel membuat Yehuda rentan diinvasi dari semua sudut, Asyur di utara, Mesir di selatan, dan negara-negara Arab di Timur. Yehuda kalah jumlah dan tidak seimbang.
Pemazmur merangkum ketakutannya dalam doa yang diulang tiga kali (Mzm. 80:4,8,20), “Buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat”. Pemazmur meng- ungkapkan keluhan umat Allah saat sedang merasakan murka Allah yang menyala. Kondisi mereka sangat menderita seperti “makan roti cucuran air mata” dan “minum air mata berlimpah-limpah”. Sebagai bangsa, mereka tidak lagi hidup aman karena bersengketa dan diolok-olok oleh bangsa lain. Kondisi itu mendesak mereka untuk kembali kepada Allah. Umat Allah merindukan kasih Allah yang besar sebagaimana dahulu Allah telah membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Ibarat pohon anggur, mereka telah diambil Allah dari Mesir dan ditanam ke tempat lain yang lebih subur.
Pemazmur mengungkapkan kerinduan umat agar Allah berkenan menyelamatkan mereka. Mereka tidak sanggup merasakan murka Allah yang menyala-nyala. Mereka memohon agar Allah berkenan memperlihatkan wajah yang menyinarkan kasih dan kemurahan-Nya. Mazmur ini ditutup dengan sebuah doa permohonan yang mengandung nada-nada pengharapan, yang diulang sebanyak tiga kali dalam seluruh bentangan Mazmur ini: “Ya TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat” (Ay. 20). Inilah permohonan akan perkenanan Tuhan. Frasa ini punya latar belakang kehidupan kerajaan di mana ketika seorang raja berkenan, maka ia akan memandang ke arah orang yang memohon itu. Ini misalnya terlihat di ayat. 15, “Ya Allah semesta alam, kembalilah kiranya, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Indahkanlah pohon anggur ini”. Harapan Pemazmur untuk pemulihan hanyalah pada: kekuasaan dan perkenanan Allah. Pemazmur menggambarkan dirinya seperti pohon Anggur yang hidup atau matinya ditentukan oleh pemiliknya.
Minggu-minggu Adven yang diperingati selama empat minggu harus mampu menguak serta mendalami kedua aspek tersebut, sehingga warga gereja benar-benar dipersiapkan untuk memasuki hari Raya Natal dengan sebaik-baiknya. Yesus Kristus mendatangi ruang hidup manusia dengan segala kesederhanaan-Nya dan kehinaan Nya, agar manusia yang arogan, tinggi hati, berlumur dosa menjadi luluh dan luruh dalam pelukan Yesus. Ia memanggil setiap manusia yang berbeban berat untuk bersimpuh di hadapan-Nya dan menerima pembebasan serta penyelamatan.
Suasana khusus memang acap mewarnai minggu- minggu Adven ini: suasana hening- reflektif yang dapat bangun karena gereja-gereja menyiapkan liturgi khusus dengan bacaan Alkitab yang secara spesifik mengacu pada pemaknaan Adven bagi pemantapan spritualitas umat. Istilah kedatangan pada kata Adven, tidak hanya berarti kedatangan Yesus Kristus pada hari Natal, tetapi sekaligus juga menunjuk pada kedatangan Yesus yang kedua kali (Parousia) yang diyakini umat Kristen sebagai akhir dari sejarah. Itulah sebabnya hal mendasar yang tak bisa diabaikan dalam pemberitaan firman di minggu- minggu Adven adalah aspek ganda dari kedatangan Yesus Kristus: kedatangan dalam konteks Natal, dan kedatangan dalam konteks Parousia (kedatangan yang kedua).
Setiap kita yang dengan kesungguhan hati menjalani pertobatan, selalu mengarahkan hati kepada Tuhan. Bila itu kita sadari, betapa banyak sisi kehidupan kita yang terus menerus harus kita benahi. Ada dosa di sana. Ada kerapuhan yang hinggap. Ada kelemahan yang terus melekat. Semua mendesak untuk dibaharui. Semua mendesak untuk diteguhkan dan diberkati. Maka pertobatan dan pembaharuan diri tetaplah prioritas utama untuk mendekatkan diri pada Sang Terang sejati yang kita nantikan, yakni Yesus Kristus, Tuhan kita. Kesederhanaan, kehidupan, ketidakberdayaan, ketidak- mampuan menjadi benang merah yang amat mewarnai kedatangan-Nya yang pertama. Amin. [...]
6 November 2021Jemaatwww.sinode-org.gpil – Kominfo GPIL. Persekutuan Pemuda GPIL atau PP-GPIL adalah salah satu Organisasi Intra Gereja yang ada di GPIL, selain dari persekutuan Wanita dan Persekutuan Kaum Bapak. Mereka adalah generasi-generasi penerus GPIL yang akan membawa GPIL semakin maju ke depan.
Persekutuan Pemuda GPIL yang ada di wilayah Luwu Timur memiliki kerinduan untuk menjalin keakraban sesama Pemuda di wilayah Kabupaten Luwu Timur. Setelah sekian lama vakum dari pertemuan-pertemuan wilayah. Sehingga mereka menggagas pertemuan untuk melakukan sebuah pertemuan ibadah se-kabupaten Luwu Timur. Dan kemudian berkonsultasi dengan Pengurus Pusat PP-GPIL.
Sabtu, 30 Oktober 2021 menjadi tanggal yang ditentukan untuk melaksanakan pertemuan tersebut dibawah koordinasi langsung dari Pengurus Pusat PP-GPIL dan disepakati GPIL Jemaat Sion Sumber Nyiur Klasis Wotu Burau Tana Lili menjadi jemaat penghimpun.
Peserta dalam Ibadah Pemuda GPIL se-kabupaten Luwu Timur ini harus dibatasi karena mengingat kondisi pandemic covid-19 yang belum berakhir. Peserta harus dibatasi 3 orang per jemaat, karena mengingat jemaat yang ada di Kabupaten Luwu Timur kurang lebih sekitar 30an jemaat. Sehinggan menuntut harus dibatasi pesertanya.
Ibadah PP-GPIL Se-kab. Luwu Timur dipimpin oleh Vic. Agnes Hio, S.Th dan dalam khotbahnya, Vic. Agnes menekankan untuk terus menjalin kerjasama yang baik, agar PP-GPIL semakin maju.
Hadir juga perwakilan Pengurus Pusat PP-GPIL, Albert F. Pagalla, S.Pd dan dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa ini merupakan pertemuan sejarah dalam PP-GPIL Luwu Timur karena yang menginisiasi adalah pemuda jemaat sendiri, bukan dari pengurus pusat. Karena sebelumnya, beberapa tahun lalu, pertemuan ini sempat dilaksanakan beberapa kali namun antusias dari pemuda masih kurang. Sehingga ini menjadi hal luar biasa dalam sejarah PP-GPIL Luwu Timur. Peserta hadir memenuhi gdeung gereja yang ada. Dan Albert juga menyampaikan terima kasih kepada tuan rumah terutama kepada donatur dari Jemaat Sion Sumber Nyiur yang menanggung biaya konsumsi semua peserta.
Setelah ibadah dilanjutkan dengan pertemuan pemilihan koordinator dan wakil koordinator PP-GPIL Wilayah Luwu Timur, dan terpilihlah saudara Nobert dan Saudari Incristin Laenus yang akan menjadi koordinator PP-GPIL Wilayah Luwu Timur.
Setelah itu, dilanjutkan dengan membicarakan program kerja ke depan, dan disepakati beberapa program kerja di antaranya Ibadah Rutin PP-GPIL Wilayah Luwu Timur setiap 3 bulan sekali, perayaan Hari Raya Gerejawi (Paskah dan Natal), dan Tanggap Bencana PP-GPIL Wil. Luwu Timur.
Tetap semangat PP-GPIL. Jaya Selalau. afp [...]
24 October 2021Jemaatwww.sinode-gpil.org – Kominfo GPIL. Rabu, 20 Oktober 2021, Persekutuan Pemuda GPIL Klasis Wasuponda Nuha Towuti menggelar Sidang Klasis dengan mengangkat tema Revitalisasi PP-GPIL Klasis Wasuponda Nuha Towuti Dalam Mengangkat Pelayanan.
Setelah kurang lebih 5 bulan dalam mempersiapkan persidangan ini, akhirnya persidangan ini bisa digelar walaupun di tengah masa pandemi. Persidangan ini sempat tertunda karena status PPKM untuk Kabupaten Luwu Timur pada bulan Agustus yang lalu berada di level 4, sehingga semua kegiatan harus tertunda. Dan melihat kondisi PPKM Kabupaten Luwu Timur yang sudah turun ke level 2, sehingga kegiatan ini boleh dilaksanakan.
Kegiatan ini merupakan kerinduan dari anggota PP-GPIL yang berada di wilayah Wasuponda Nuha Towuti untuk kembali mengaktifkan PP-GPIL di tingkat klasis, yang selama ini vakum.
Sidang Klasis ini dilaksanakan 1 hari dengan agenda kegiatan yaitu ibadah pembukaan dan pemilihan pengurus baru yang akan menahkodai pemuda-pemudi yang ada di klasis Wasuponda Nuha Towuti. Berikut adalah Susunan Pengurus PP-GPIL Klasis Wasuponda Nuha Towuti Periode 2021-2024:
Ketua: Frans Karaeng, S.PdWakil Ketua: Toding Rante, S.PdSekretaris: Saul LolaWakil Sekretaris: Yedarson Malliwang, STBendahara: Natalia Santa Minanga, S.PdBidang Organisasi: Pampang Minanga, STBidang Pelayanan: Marlin,S.PdBidang Kerohanian: Alfrichard Giardiani Anu, STBidang Minat dan Bakat: Yudea Wiranata, A.Md.TBidang Usaha dan Dana: Frits Puryono, ST
Selamat mengemban tugas pelayanan bagi pemuda-pemudi GPIL yang terpilih. Selamat memberi diri untuk kemuliaan nama Tuhan dan biarlah nama Tuhan dipermuliakan melalui tugas pelayanan ini dan PP-GPIL jaya selalu. Amin. afp
sinode gpil
@SGpil
@sinode_gpil
Sinode GPIL [...]
13 July 2021Jemaatwww.sinode-gpil.org
– Kominfo GPIL. 3 juli 2021, tepatnya pada hari sabtu, Majelis
Pekerja Klasis Palopo melaksanakan Sidang Klasis yang merupakan persidangan
tertinggi di lingkup Klasis GPIL. Dalam hal ini, GPIL Klasis Palopo yang
terdiri dari GPIL Jemaat Wara, Jemaat Wara Tirowali, Jemaat Lagaligo, Jemaat
Perumnas, Jemaat Bumi Rongkong, Jemaat Maroangin, dan Jemaat Langda Toraja. Perwakilan
setiap jemaat berkumpul di Jemaat Wara Tirowali yang bertindak sebagai tuan dan
nyonya rumah dalam persidangan kali ini.
Persidangan yang dilaksanakan hanya 1 hari saja dibuka dengan
ibadah pembukaan yang dipimpin oleh Pdt. Merry Pattudju, M.Pd. Setelah itu
dilanjutkan dengan laporan pertanggungjawaban Pengurus Majelis Pekerja Klasis
Palopo periode 2016-2021. Persidangan ini digelar dengan menerapkan protocol Kesehatan.
Dalam sambutannya, Pdt. Celya Yorini Kadang, S.Th selaku
ketua Klasis Palopo mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung selama kurang lebih 5 tahun menjadi pengurus klasis Palopo. Beliau
juga meminta maaf buat segala kekurangan-kekurangan selama ia memegang jabatan
sebagai pengurus klasis. Adapun pengurus Majelis Pekerja Klasis Palopo yang
demisioner yaitu:
Ketua: Pdt. Celya Yorini Kadang, S.Th. Wakil Ketua: Daniel Parubang, SH. Sekertaris: Pdt. Elim sega, S.Th. Wakil Sekretaris: Pdt. Ana Duma, S.Th Bendahara: Yetti Salapuk, S.Pd.
Setelah dilaksanakannya laporan pertanggung jawaban MPK
Palopo Periode 2016-2021, maka dilanjutkan dengan pemilihan pengurus Majelis
Pekerja Klasis Palopo Periode 2021-2026 dengan susunan kepengurusan sebagai
berikut:
Ketua: Pdt. Yul Damayanti, M. Teol. Wakil Ketua: Siliwanus Lakaba Sekertaris: Edy Nosi, S.AP Wakil Sekertaris: Pdt. Ana Duma, S.Th Bendahara: Herfika Lelelangan S.Pd.
Setelah pemilihan pengurus baru telah selesai, Persidangan
ini diakhiri dengan doa syukur yang dipimpin oleh Pdt. Raheli.
Selamat mengemban tugas pelayanan buat pengurus yang baru, dan terima kasih untuk pelayanannya kepada pengurus yang lama. Tuhan Yesus memberkati dalam setiap pelayanan-pelayanan selanjutnya. afp
sinode gpil
@SGpil
@sinode_gpil
Sinode GPIL [...]
Kegiatan Pembinaan
3 November 2021www.sinode-gpil.org – Kominfo GPIL. Gereja Protestan Indonesia Luwu (GPIL) terus meningkatkan pelatihan-pelatihan dan pembinaan bagi… [...]
12 October 2021www.sinode-gpil.org – Kominfo GPIL. Pelatihan MGM (Menggerakkan Gereja dan Masyarakat) untuk tahap 2 kembali digelar… [...]
27 September 2021Modul Panggilan, Tugas, dan Tanggung Jawab Majelis Gereja (download) Modul Berkhotbah Tahap 1 (download) Materi… [...]
25 June 2021Bacaan Alkitab: II Korintus 6:1-10 Minggu, 27 Juni 2021 (Stola Hijau) Tema : Kasih… [...]
28 April 2021www.sinode-gpil.org – Kominfo GPIL. Tim Pembinaan GPIL kembali melaksanakan satu kegiatan pembinaan, yang saat ini… [...]
23 March 2021Sinode GPIL –Tim Pembinaan GPIL yang dipimpin oleh Pdt. Laurens Jan Vogelaar, seorang misionaris dari… [...]
13 March 2021Sinode GPIL – Menggerakkan Gereja dan Masyarakat (MGM) adalah salah satu program kegiatan dari tim… [...]
Palita ku
24 April 2025Khotbah, Minggu 27 April 2025 (Stola Putih)
Tujuan : Agar warga Jemaat mengerti bahwa dengan kepercayaan yang sungguh kepada Yesus Kristus kita akan mengalami kebahagiaan yang kekal.
Injil Yohanes mengambarkan situasi yang rumit yang dirasakan oleh para murid, hal tersebut terlihat pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar mereka dikejutkan dengan kubur yang kosong. Mayat Yesus sudah tidak ada di tempat dimana diletakkan oleh Yusuf dari Arimatea. Yesus yang bangkit mengatakan kepada Maria Magdalena “…tetapi pergilah kepadasaudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Akuakan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” (ay. 17b). Maria Magdalena pergi menyampaikan berita itu kepadamurid-murid yang lain. Pada sore hari itu mereka masih diliputi rasa takut dan trauma yang mendalam tentang peristiwa tiga hari lalu yakni penyiksaan dan bahkan pembunuhan Yesus. Sekali lagi bahwa peristiwa Jumat Agung adalah peristiwa yang paling kelam yang dialimi oleh para murid serta orang-orang yang mengikuti-Nya. Jadi, ketakutan dan trauma itu dialami oleh mereka. Respon dari ketakutan itu adalah dengan mengunci pintu yang rapat-rapat. Dalam suasana yang mencekam kehadiran Yesus membawa damai sejahtera yang besar bagi mereka dengan mengucapkan “Damai sejahtera bagi kamu”.
Tiga hari sebelumnya, para murid menyaksikan peristiwa salib yang begitu sadis terhadap guru yang mereka sungguh kagumi. Kini,mereka berkumpul di suatu tempat dalam ruang yang terkunci rapat. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Hati diliputi takut, cemas, kecewa dan trauma sangat dalam. Mereka diliputi rasa duka yang mendalam setelah tiga hari lalu menguburkan Sang Guru. Dalam situasi itu, Sang Guru tiba-tiba hadir di tengah-tengah mereka. Kehadiran-Nya adalah untuk mengobati dan melenyapkan rasa takut, kecewa dan trauma sertamembawa damai sejahtera. Ia memerlihatkan tangan yang berlubang bekas paku, menghembusi mereka dengan Roh Kudus supaya mereka memiliki keberanian pergi meneruskan berita itu. Namun, Tomas yang tidak ada di tempat saat itu pergi di jumpai dengan murid-murid yang lain dan menyampaikan kepadanya bahwa mereka telah melihat Allah. Namun Tomas tidak langsung mempercayai berita tersebut. Dia membutuhkan bukti nyata dengan mencucukkan jarinya ke dalam lobang bekas paku. Sang Guru tidak ingin para murid tenggelam dalam keragu-raguan seperti Tomas. Karena itu, delapan hari kemudian Sang Guru kembali menjumpai mereka dalam suasana yang sama. Berada dalam rumah yang terkunci rapat dan Tomas telah berada bersama-sama dengan murid yang lain. Yesus kembali menyampaikan damai sejahtera bagi mereka. Saat itu pula, terdengan pengakuan iman pertama kali dari Tomas dan yaitu “Ya Tuhanku dan Allahku”. Yesus berkata: “Karena engkau telah melihat aku maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.” Ungkapan Yesus ini bukan teguran, melainkan sebuah berkat bagi semua orang yang menjadi percaya tanpa melihat dan menyentuh.
Gereja saat ini ada karena pemberitaan dari orang-orang yang mempercayai berita bahwa Yesus adalah Allah. Tidak ada di antara kita saat ini yang melihat Yesus, namun kita meyakini dan memercayai-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat. Berita kebangkitan-Nya adalah suatu semangat beriman bagi kita walaupun sebagai gereja yang disuruh ke dalam dunia ini menghadapi berbagai tantangan, tekanan dan hambatan. Akan tetapi, gereja terus bersaksi tentang kebangkitan itu bahwa Yesus sungguh-sungguh telah mengalahkan maut. Amin [...]
18 April 2025Khotbah, Minggu 20 April 2024 (Hari Paskah) – Stola Putih
Tujuan : Agar Warga Jemaat memahami bahwa Yesus Kristus memerintahkan kita mewartakan Keselamatan dariNya kepada seluruh ciptaan.
Jika membaca secara seksama terdapat perbedaan mendasar antara empat Kitab Injil dalam mengisahkan peristiwa kebangkitan Yesus. Dibandingkan Injil lainnya hanya Yohanes yang menceritakan kisah kebangkitan Yesus secara mendetail, terlebih khusus pada Yohanes 20: 1-18 memberikan perhatian penuh pada sosok Maria Magdalena sebagai saksi kunci dari kebangkitan Yesus. Peristiwa kebangkitan itu dimulai dari ketika Maria Magdalena melihat pintu batu kubur Yesus telah terbuka dan kubur-Nya telah kosong. Dengan hati yang masih dipenuhi dengan kesedihan dan kekalutan karena ditinggalkan oleh sosok Sang Rabuni (Guru), ia menyimpulkan bahwa mayat Yesus telah dicuri. Dengan memeluk kesedihan itu, ia menyampaikan kabar tersebut kepada murid-murid Yesus yang lain, dan berita tersebut membuat Petrus dan murid-murid yang lain berlari menuju kubur itu. Petrus yang melangkah lebih jauh dari Maria Magdalena. Ia masuk ke dalam kubur dan melihat (Yunani: theoreo) kain kafan yang sudah terletak di tanah. Dengan menggunakan kata theoreo, Yohanes ingin menyampaikan bahwa sosok Petrus telah tiba pada kesadaran bahwa ada sesuatu yang tidak biasa di balik hilangnya mayat Yesus. Sama halnya dengan murid yang lain, yang sebelumnya hanya menjenguk kedalam dan masuk pula ke kubur, mereka melihat (Yunani: horao) dan percaya (ay. 8). Dengan menggunakan kata horao Yohanes memberikan penegasan bahwa kedua murid ini “percaya” bahwa Yesus telah bangkit.
Sementara itu, Maria Magdalena tampaknya belum tiba pada horao itu, sebagaimana murid yang lainnya. Karena itu, respon Maria Magdalena kepada malaikat masih sama dengan kesaksiannya kepada Petrus dan murid yang lain, “Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu dimana Ia diletakkan (ay. 13).” Maria kemudian melihat (Yunani: theoreo) Yesus, namun tidak mengenali-Nya (ay. 14). Mulanya ia tidak percaya, (ay.15) karena mengira bahwa orang yang sedang berbicara dengannya adalah penjaga taman. Namun, ketika Yesus memanggil namanya, “Maria!”, Maria langsung mengenali orang itu. Ia tahu betul bahwa yang sedang berbicara dengannya adalah Yesus, Guru yang amat dikasihinya, ia kenal dengan suara-Nya. Oleh karena itu, amatlah wajar jika Maria dengan spontan ingin memegang Yesus, Guru yang amat dikasihinya. Namun, apa kata Yesus? “Janganlah engkau memegang Aku, sebab aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” (ay.17). Melalui pengutusan itulah, Maria kembali kepada murid-murid yang lain dengan kesaksian, “Aku telah melihat Tuhan! (horao).
Melalui peristiwa paskah yang adalah peristiwa penting dalam kehidupan umat percaya. Kebangkitan Kristus telah menjadi jaminan bahwa cinta kasih Allah begitu luar biasa bagi umat-Nya. Dalam segala ketidaklayakan, kita dilayakkan menjadi umat-Nya. Peristiwa paskah memberikan jaminan bahwa kita menjalani kehidupan ini dalam cinta Allah yang tidak pernah terbatas. Kebangkitan Kristus menegaskan keberpihakan Allah kepada kehidupan umat-Nya. Jika dosa mengekspresikan maut, maka kebangkitan Kristus menegaskan bahwa maut itu ditundukkan dalam cinta Allah kepada kita. Untuk merespon karya keselamatan Allah ialah kita dituntut hidup yang benar-benar berpusat kepada Kristus. Dalam iman dan percaya, serta terus menerus mewartakan keselamatan itu sebagai bagian tindakan iman. Sama halnya ketika Yesus memberikan penugasan kepada Maria Magdalena, dan kita saat ini, untuk “Pergilah” artinya tidak berdiam diri, tanpa melalukan apa-apa. Akan tetapi kita diminta untuk mengabarkan Injil, memberitakan karya keselamatan yang Yesus sudah berikan kepada kita, mengerjakan dan menjalankan misi Allah yang telah dimandatkan kepada kita, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku ….” (Mat. 28:19-20). Di dalam terang kebangkitan Kristus inilah menjadikan kita sebagai Maria-Maria yang lain, yang telah mendapatkan pemulihan dan keberanian yang menjadi spirit kita dalam mewarktakan kabar keselamatan itu melalui tindakan yang memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan Allah, singga orang lain akan sampai pada kesaksian bahwa “Aku telah melihat Tuhan! Melalui suara dan tangan kita yang terus menerus mewartakan Cinta Kasih Kristus melalui karya keselamatan-Nya. Amin… [...]
14 April 2025Khotbah Minggu, 18 April (Jumat Agung) Stola Ungu
Tujuan : agar warga jemaat hidup dalam kemuliaan Salib dan saling berbela rasa.
Tahun 1982, di Lousiana, Amerika Serikat ada pengadilan yang menarik perhatian seluruh negara. Seorang pria dijatuhi hukuman mati karena membunuh keluarganya. Saat dia duduk di kursi penantian, para pengacaranya berusaha keras untuk meminta pengampunan baginya. Mereka menggunakan berbagai cara untuk menyelamatkan nyawa klien mereka. Ketika detik-detik hukuman mati mendekat, semua harapan nampaknya memudar. Tetapi secara tidak terduga, pada pukul 11.30 –setengah jam sebelum dia dibawa ke ruang gas— pemerintah Lousiana mengeluarkan surat pengampunan. Para pengacaranya bersukacita saat menyampaikan berita itu kepada klien mereka. Namun alangkah terkejutnya mereka ketika laki-laki itu menolak pengampunan tersebut. Tepat tengah malam, pria itu diikat pada sebuah kursi di kamar gas dan beberapa saat kemudian pria itu meninggal.
Pria itu menerima pengampunan, namun dia memilih untuk mati. Hal itu menimbulkan perdebatan hukum yang seru. Orang itu diampuni karena pemerintah menawarkan pengampunan atau dia diampuni karena dia menerima pengampunan itu. Akhirnya diputuskan bahwa pengampunan itu tidak berlaku kecuali diterima oleh orang yang bersangkutan. Melalui peristiwa penyaliban, Allah menyatakan belas kasihNya yang mengampuni menebus menyelamatkan bagi manusia meskipun seringkali banyak yang menolaknya.
Apakah kita sungguh yakin percaya dengan salib sebagai belas kasih Allah? Peristiwa penyaliban dan kematian Tuhan Yesus sangat menentukan bagi manusia dan dunia disebut belas kasih Allah karena mengakhiri kehidupan lama dimana dosa dan maut berkuasa atas hidup manusia, lalu membuka atau memulai suatu zaman yang baru. Zaman baru itu ditandai diremukkannya kuasa dosa dan maut dan terbukanya jalan bagi manusia untuk berkomunikasi dengan Allah. Dosa yang selama ini menjadi pemisah, kini sudah dirobohkan. Sekalipun semua itu menuntut perjuangan dan pengorbanan yang besar dan berat.tapi semua berakhir dengan kemenangan. Berakhir dengan proklamasi bahwa segala sesuatu sudah selesai, sudah genap.
Satu hal yang pasti tidak ada manusia yang dapat menyelamatkan juga manusia tidak dapat menebus diri sendiri. Kita tidak dapat menanggung dan tidak dapat melepaskan diri dari dosa dan kutuknya. Lebih dari itu tidak ada sesuatu di dalam dunia, apalagi yang ada pada kita yang dapat kita andalkan untuk membebaskan kita dari hukuman. Juga tidak ada sesuatu atau kuasa apapun yang dapat menghubungkan kita kembali dengan Tuhan sumber hidup. Hubungan kita dengan Allah sudah terputus oleh ketidak setiaan, pemberontakan, ketidak sabaran, ketidak setiaan, ketidak jujuran, kemunafikan, dusta dan berbagai tindakan penyelewengan yang kita lakukan melalui berbagai aspek kehidupan.
Inilah yang hendak dinyatakan oleh Tuhan Yesus dengan perkataan sudah selesai, sudah genap. Bahwa pekerjaanNya yang tidak dapat kita lakukan tetapi kita percaya dan aminkan dengan pengakuan sebagai tindakan belas kasih Allah yang menyelamatkan manusia dan dunia.Salib merupakan tindakan Allah yang penuh belas kasih dan berbela rasa bagi dunia dalam kegelapan mengalahkan terang yang tanpa diundang menerangi kawasan kemanusiaan.
Tindakan manusia yang berusaha membuktikan bahwa Yesus bukan Mesias yang berasal dari Allah dengan cara menolak dan menyalibkan-Nya, malah merupakan tindakkan yang mengangkat ke atas takhta-Nya. Di atas kayu salib, di tengah-tengah penderitaan dan kematian-Nya, di tengah-tengah mata manusia yang memandang-Nya sebagai korbah yang tidak berdaya, Yesus tetap Allah yang memegang kendali dan tidak pernah sedikit pun kehilangan kendali-Nya atas setiap situasi yang terjadi. Ia membiarkan prajurit-prajurit itu mengambil dan membagi-bagikan pakaian-Nya di antara mereka, dan membuang undi atas jubah-Nya. Sehingga tergenapilah apa yang pernah dinubuatkan Allah. Dari atas kayu salib Ia juga mengatur kehidupan Maria, ibu-Nya, dengan menitipkan kehidupannya kepada murid yang dikasihi-Nya.
Karena itu rayakan dan syukurilah Kristus yang tersalib, Kristus yang disalib karena dari situlah, dari sanalah terpancar kemuliaan kasih Allah yang berbela rasa mengangkat harkat manusia berdosa menjadi manusia yang berharga dan berkualitas sebagai milik Allah. AMIN [...]
9 April 2025Khotbah, Minggu 13 April (Minggu Sengsara VII) – Stola Ungu
Tujuan : Agar jemaat memiliki motivasi yang benar dalam mengikut Yesus.
Hari-hari ini, Media social ramai dengan konten-konten yang ditampilkan oleh para kreator. Di mana melalui FB Pro, orang mempunyai kesempatan untuk tampil sebagai pembuat konten, dan diikuti oleh sebanyak mungkin bahkan ribuan follower. Bahkan apabila telah memenuhi syarat, maka hasil dari konten tersebut, akan dihargai oleh Mba Metta dan dapat menjadi sumber penghasilan bagi seorang kreator. Tentu bagi mereka yang telah terjun ke dalam dunia perkontenan, akan lebih memahami tentang perihal tersebut. Memiliki pengikut/follower adalah salah satu syarat untuk bisa tampil sebagai seorang kreator, dan apabila kontennya dapat diterima, menghibur, memberi manfaat bahkan inspirasi kepada pengikutnya, maka tampilan itu akan ditanggapi, direspon dan akan menuai banyak komentar.
Pada umumnya, prinsip seorang kreator harus saling support,, karena mereka punya tujuan yang sama, meraih mimpi dan sukses bersama. Saya rasa tidak ada yang salah, sepanjang konten-konten yang ditampilkan, adalah hal-hal yang membangun, saling menghargai, dan mencegah terciptanya ketersinggungan, sikap meremehkan, tetapi yang ada, bagaimana menghadirkan sesuatu yang berguna bermanfaat, bahkan bisa menjadi berkat, baik antara sesama kreator dan juga orang lain yang ikut serta menyaksikan konten tersebut.
Bahkan juga yang tidak kala penting, bagi seorang calon pemimpin yang akan duduk baik sebagai wakil rakyat, ataupun sebagai orang nomor satu di Negara ini, sangatlah membutuhkan dukungan, baik doa dan juga suara dari masyarakat, agar bisa menduduki posisi dan mendapat kursi di pemerintahan.
Jemaat yang kekasih di dalam nama Tuhan…
Apa motivasi menjadi seorang kreator? Sederhananya, ingin meraih mimpi, sukses bersama dan kinerjanya dapat dihargai oleh pencetus FB Pro..Bertolak dari pembacaan kita saat ini, Lukas 19:22-44, dari sana kita dapat melihat, peristiwa yang terjadi ketika Tuhan Yesus dielu-elukan di Yerusalem. Bahagian firman Tuhan ini menuturkan bahwa Tuhan Yesus dielu-elukan setelah menuruni jalan dari Bukit Zaitun, waktu itu Dia memasuki kota Yerusalem. Bahkan dalam konteks perjanjian lama, sesungguhnya Nabi Zakharia telah menubuatkan beberapa abad sebelumnya, bahwa Mesias akan memasuki Yerusalem sebagai Raja yang lemah lembut, dan membawa berita damai.(Zakharia 9:9). Dalam bacaan kita hari ini, kita melihat bagaimana nubuat itu digenapi.
Alkitab mencatat bahwa dua orang murid Yesus, telah mempersiapkan keledai, sebagaimana instruksi yang telah diberikanNya kepada mereka (29-35), kemudian ia mengendarai keledai itu ke Yerusalem(36).
Melihat peristiwa itu, murid-muridNya menghamparkan pakaian mereka di jalan, bagaikan karpet merah yang dibentangkan, misalnya dalam acara penyambutan tamu kehormatan, bahkan juga di acara-acara resepsi pernikahan, biasanya membentangkan karpet merah ataupun warna yang lain, sebagai tanda penghormatan kepada mempelai. Dan mulailah para murid yang mengiringi Dia, bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring, oleh karena segala karya ajaib yang telah Dia lakukan dan yang telah mereka lihat. Mereka memuliakan Dia sebagai Raja, yang datang dalam nama TUhan (37-38).
Tetapi rupanya, bagi para pemimpin Agama, pujian terhadap Yesus menurut mereka terlalu berlebihan, maka mereka meminta dia, untuk menghentikan pujian murid-muridNya. Tetapi apa jawab Yesus kepada mereka? “JawabNya, Aku berkata kepadamu, jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak.” Orang Farisis sama sekali tidak menginginkan ada popularitas dan kekuatan lain, selain yang ada pada diri mereka.Kekuatan rakyat banyak itu bisa menjadi ancaman bagi orang-orang farisi. Bisa jadi orang banyak itu akan beralih lebih taat dan menjadi pengikut Yesus, dari pada kepada orang Farisi. Tetapi bagi Yesus, sorak-sorak orang banyak itu dimaknai sebagai penyambutan mereka akan kehadiran Allah, yang datang sebagai Raja, yang datang membawa damai sejahtera bagi dunia ini.
Jemaat yang kekasih di dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus.
Perbuatan orang banyak yang menghamparkan bajunya disepanjang jalan menuju Yerusalem, itu menunjukkan bahwa dalam pemahaman mereka memang sudah semestinya melakukan hal itu. Kehadiran Sang Mesias harus disambut dengan gembira dan sorak-sorak, itulah kedatangan Sang pembebas bagi Israel. Sayangnya, mereka tidak memahami arti sesungguhnya dari kedatanagan Mesias.
Yesus adalah Sang Mesias, benar! Namun Yesus yang adalah Mesias bukan menjadi pembebas dan pemimpin mereka secara politis, tetapi lebih dari pada itu, Yesus adalah pembebas dari belenggu dosa yang menjadikan manusia bisa menikmati hidup kekal, Dialah Sang pembawa damai. Jadi, peran Yesus sebagai Mesias lebih luas dari pada sekedar membebaskan Israel dari pemerintahan Romawi, tetapi untuk membebaskan semua orang agar bisa menikmati kehidupan kekal. Tetapi, apakah semua orang menerima hidup kekal itu? Tentu tidak, Kehidupan kekal hanya diberikan kepada mereka yang percaya kepadaNya, sebagai jalan kebenaran dan hidup.dan mereka yang mempercayakan segenab hidup kepadaNya, akan dipimpin dan dituntun olehNya.
Bukankah menyambut kehadiran Yesus sebagai mesias sebagai pembawa berita sukacita, melepaskan manusia dari belenggu dosa, membawa kabar keselamatan, hidup kekal dan damai sejahtera, merupakan bagian yang harusnya kita persiapkan sebagai respon kita sebagai pengikut dan muridNya?
Apa sebenarnya motivasi kita menjadi pengikut atau murid Tuhan…?Bagi orang banyak, kehadiran Yesus ke Yerusalem adalah untuk memproklamirkan kekuatan dan kepemimpinanNya atas Israel, padahal kedatanganNya ke Yerusalem adalah untuk memulai saat-saat kesenggsaraanNya. Oleh karena itu, tidaklah heran bila akhirnya orang banyak itu juga yang nantinya akan berseru “Salibkan Dia”. Hal itu terjadi karena kekecewaan mereka terhadap Yesus yang ternyata tidak menunjukkan perlawana dan kuasaNya saat ditangkap.Orang banyak itu tentu merasa kecewa dan merasa terkecoh, oleh pemahaman mereka tentang kemesiasan Yesus. Apa yang sebelumnya mereka telah berikan (Baju-baju yang dihamparkan di jalan, keledai) menjadi tidak berarti lagi.
Orang banyak itu melihat figur Mesias menurut ukurannya sendiri. Ukuran manusia adalah ukuran duniawi, padahal kemesiasan Yesus justru lebih bermakna rohani, yaitu sebagai penebus manusia dari belenggu dosa, pembawa damai, dan hidup kekal. Dari hal ini kita melihat bahwa mereka telah memiliki motivasi yang keliru dalam mengikut Yesus. Orang banyak yang mengelu-elukan Yesus, rela menghamparkan pakaian dan memberikan keledainya, karena mereka berharap Yesus mau menjadi pemimpin mereka secara politik, dan menjadi pembebas mereka dari penjajahan.
Saat mereka tahu, bahwa harapannya tidak mungkin terwujud, dengan cepat mereka justru berubah menjadi memusuhi Yesus dan menyalibkan Dia. Hal ini tentu menjadi pembelajaran bagi kita semua bukan…? Apa sebenarnya motivasi kita mengikut Yesus? Apakah hanya sebatas menyambutNya dengan sorak-sorai, menyanjungNya sebagai Raja, yang datang sebagai utusan Allah? Ataukah kita perlu belajar banyak dari Yesus, yang telah datang dalam kerendahanNya. Menjadi pengikut Yesus bukan saja sebatas mengagumi akan Kuasa, mujizat dan karyaNya yang luar biasa, melainkan menjadikan Dia sosok yang patut dijadikan teladan dalam segala hal. Mengikut Yesus, berarti kita siap menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Dia. Jika benar, bahwa kita siap untuk mengikut Yesus, itu berarti kita harus terus belajar padaNya.
Belajar taat, pada perintahNya. Seperti 2 orang murid yang atas perintah Yesus, meyiapkan keledai bagiNya. Tanpa protes, mereka melakukan seperti apa yang diperintahkan oleh Tuhan kepada mereka.Belajar tentang kerendahan hati. Dengan mengendarai seekor keledai, Yesus sedang mengajarkan tentang sikap rendah hati. Tidak memegahkan diri, dan tidak sombong. sebab segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia, dan bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya.
Belajar untuk terus percaya dan berharap kepadaNya. Dalam injil yang lain disebutkan, mereka menghamparkan daun palem, yang melambangkan kemenangan, penebusan atas dosa dan kematian. Yesus datang membawa damai sejahtera, pengharapan akan masa depan, dan hidup yang kekal. Oleh dan sebab itu, jadikan Dia sebagai Tuhan, Juruselamat satu-satunya, jalan kebenaran dan hidup, karena dari padaNyalah keselamatan kekal.
Sebagai murid-murid Tuhan, Dia menghendaki agar kita terus mempercayakan segenab kehidupan kita kepadaNya. Dalam berbagai situasi hidup yang kita alami, Tuhan Yesus harus tetap menjadi sosok yang utama, menjadi prioritas, dan terpenting. Mengikut Dia bukan hanya saat keadaan baik-baik saja, tetapi dalam situasi sulit pun, kita harus tetap setia memikul salib. Dia yang adalah Alfa dan Omega, yang awal dan yang akhir, akan setia memberi pertolongan, dan memampukan kita dalam menjalani kehidupan ini, bahkan dalam menjawab panggilan Tuhan, untuk tetap setia mengiring Tuhan hingga akhir. Amin. [...]
Komentar Terbaru