Kamis, 17 Agustus (Stola Hijau) (Hut Kemerdekaan RI-78)
Tujuan : Mendorong warga gereja untuk hidup benar dan menyatakan keadilan di dalam Tuhan
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Ketika kasus hukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tengah menggelinding di pengadilan, sejumlah politisi berceloteh. “Kami akan mengawal terus kasus ini agar hukum tidak sampai mengabaikan rasa keadilan masyarakat banyak,” demikian suara yang diutarakan oleh politisi yang kontra -Ahok-. Itulah sebabnya, politisi ini dan pendukungnya merasa layak bergembira menyambut putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang menghukum sang gubernur mendekam dua tahun di penjara. Beberapa di antara mereka bahkan merasa perlu merayakan dengan pemotongan tumpeng sebagai tanda syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas musibah yang menimpa si gubernur. “Selamat, Ahok dipenjara, keadilan dan kebenaran telah ditegakkan” tulis mereka di salah satu foto yang menjadi viral di media sosial. Sebaliknya, ribuan orang dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan dari sejumlah belahan dunia bereaksi sebaliknya. Mereka merespons dengan cara berkirim bunga dukacita, bernyanyi lagu-lagu perjuangan, dan/atau menyalakan lilin, bersimpati pada nasib Ahok dan menganggap hukuman itu sangat tidak adil bagi seseorang yang telah berjuang demi kemajuan ibukota negaranya.
Hari ini kita sedang merayakan HUT kemerdekaan RI yang ke-78, pertanyaan yang sering muncul adalah sudahkah keadilan dan kebenaran itu ditegakkan di Indonesia? Atau keadilan dan kebenaran hanya dialami oleh golongan tertentu di bangsa ini? Praktek hidup berbangsa ini kita sering menjumpai bahwa keadilan dan kebenaran diputarbalikkan. Sehingga yang kuat akan merasa menang dan yang lemah akan menjadi korban. Lalu apakah yang harus kita lakukan sebagai orang yang percaya kepada Yesus Kristus? Bagaimana kita menampilkan keadilan dan kebenaran Allah di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?
Dalam pembacaan kita hari ini, menyampaikan bahwa hendaklah semua orang yang terluput di antara bangsa-bangsa, bukan hanya orang-orang Yahudi, melainkan juga mereka dari bangsa-bangsa lain yang oleh Koresh dibebaskan dari pembuangan di Babel, hendaklah mereka datang, dan mendengar apa yang akan dikatakan melawan para penyembah berhala, supaya mereka dan juga orang-orang Yahudi disembuhkan darinya, supaya Babel, yang sudah sejak dulu merupakan induk penyembahan berhala, sekarang dapat menjadi kuburnya. Hendaklah mereka semua yang mencari perlindungan datang dan berkumpul bersama-sama. Allah memiliki sesuatu untuk dikatakan kepada mereka demi kebaikan mereka sendiri, yakni, bahwa penyembahan berhala adalah hal yang bodoh dan dungu. Oleh karena itu mereka perlu merespon sehingga keadilan dan kebenaran Allah ada pada mereka. Apa wujud respon yang harus dilakukan?
- Mengakui bahwa Dia adalah Allah yang adil, Allah yang memerintah dalam keadilan, dan akan melaksanakan keadilan bagi mereka yang tertindas (ay. 21, 24). Mereka melakukan praktek penyembah- an berhala tetapi Allah Israel mengatakannya kepada umat-Nya, meskipun mereka tersebar sampai ke ujung-ujung dunia. Firman-Nya, “Berpalinglah kepada-Ku …” (ay. 22) maka mereka akan diselamatkan. Tampaknya hal ini merujuk lebih jauh pada pertobatan bangsa-bangsa bukan Yahudi yang hidup di ujung-ujung bumi, bangsa-bangsa yang paling jauh, ketika panji-panji Injil didirikan. Dia akan dicari oleh suku-suku bangsa. Ketika Kristus ditinggikan di bumi, seperti ular tembaga di atas tiang, Ia akan menarik mata semua orang kepada- Nya. Mereka semua akan diundang untuk memandang kepada-Nya, seperti orang-orang Israel yang terpagut melihat kepada ular tembaga itu. Dan begitu kuatnya mata iman sehingga dengan anugerah ilahi ia akan mencapai sang Juruselamat dan mengambil keselamatan yang dikerjakan oleh-Nya bahkan dari ujung-ujung bumi. Sebab Dia adalah TUHAN, dan tidak ada yang lain.
- Mengakui bahwa Dia adalah sang Juruselamat, yang dapat menyelamatkan tanpa bantuan siapa pun, tetapi yang tanpa-Nya tak seorang pun dapat selamat. Penyembahan berhala berarti menegakkan perlindungan bohong bagi diri mereka sendiri (ay. 20). Mereka mengarak patung dari kayu dan meskipun mereka membalutnya dengan emas, menghiasinya dengan hiasan-hiasan, dan menjadikannya sebagai allah, namun tetap saja itu cuma kayu. Mereka berdoa kepada allah yang tidak dapat menyelamatkan, sebab ia tidak dapat mendengar, ia tidak dapat menolong, ia tidak dapat berbuat apa-apa. Betapa sudah menipu diri sendiri orang-orang yang berdoa meminta pertolongan kepada apa yang sama sekali tidak mampu menolong mereka! Sudah pasti tidak mempunyai pengetahuan, atau rendah dalam pengetahuan mereka, orang-orang yang begitu bersusah payah, dan melakukan begitu banyak cara untuk menebus dosa, dalam berusaha mendapatkan perkenanan allah yang tidak mempunyai kuasa.
Di dalam Tuhan orang-orang Yahudi yang ditawan memiliki keadilan atau kebenaran yaitu anugerah pembebasan dan kekuatan untuk menopang dan meluputkan mereka. Mereka harus tunduk oleh kuasa kebenaran Allah, dan karenanya dipaksa mengakui TUHAN Israel sebagai satu-satunya Allah sejati. (ay.23). Orang-orang Yahudi di dalam Tuhan akan dibenarkan di hadapan manusia dan secara terang- terangan bermegah dalam Allah mereka. Para penindas mencela mereka, menumpahkan fitnah kepada mereka, dan bahkan bermegah memiliki hak untuk menindas mereka karena telah ditinggalkan Allah mereka. Akan tetapi, ketika Allah mengerjakan pembebasan mereka, hal itu akan membenarkan mereka dari celaan-celaan yang keras ini, dan karena itu mereka akan bermegah didalamnya. Itulah yang juga kita nikmati saat ini sebagai bangsa Indonesia, karena keadilan Allah dan penyelamat- an yang dianugerahkan Allah maka kita telah merdeka, kita telah menang, kita telah bebas, bahkan hari ini kita merayakan kemerdekaan itu yakni 78 tahun.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Dalam Tuhan Yesus kita memiliki kebenaran yang melayakkan kita bagi kehendak Allah, dan supaya kita memperoleh kekuatan untuk memulai dan melanjutkan pekerjaan baik dari Allah dalam diri kita. Semua orang Kristen terpanggil untuk sungguh-sungguh bergantung pada Kristus sehingga mendapat kekuatan dan kebenaran, akan dibenarkan di dalam Dia dan mereka akan bermegah didalamnya. Secara rohani semua orang percaya adalah keturunan Israel, keturunan Israel yang lurus hati dan diperhitungkan sebagai keturunan Abraham. Hak istimewa yang besar yang mereka nikmati melalui Yesus Kristus adalah bahwa di dalam Dia, dan demi Dia, mereka dibenarkan di hadapan Allah. Semua orang yang dibenarkan akan mengakui bahwa di dalam Kristuslah mereka dibenarkan, dan tidak oleh yang lain. Amin.