Rabu 1 Januari 2025 (Tahun Baru) (Stola Putih)
Tujuan : agar warga jemaat meyakini bahwa menjalani Tahun Baru, Tuhan menyediakan berkatNya
Setiap orang pasti rindu untuk diberkati oleh Tuhan. Namun banyak orang yang keliru memahami berkat Tuhan tersebut. Seringkali berkat Tuhan itu hanya dibatasi pada hal – hal yang bersifat materi / jasmani’ seperti : Kesehatan, kesuksesan dan kekayaan. Firman Tuhan sendiri justru tidak menyebutkan atau membenarkan salah satu dari ketiga hal tersebut. Karena itu penting bagi kita untuk memahami konsep berkat menurut Alkitab agar kita terhindar dari pemahaman yang keliru terhadap apa yang dapat dipakai sebagai tolak ukur untuk mengetahui seseorang diberkati atau tidak diberkati oleh Tuhan.
Di dalam Alkitab, ada beberapa istilah yang umumnya diterjemahkan sebagai “berkat.” Istilah Ibrani yang paling sering diterjemahkan sebagai “berkat” adalah barak, yang mengandung makna memuji, menyelamati, atau menyapa, dan kadang diartikan sebagai kutukan. Istilah Ibrani lainnya bagi berkat adalah esher, yang diterjemahkan sebagai kebahagiaan. Berkat ini berhubungan dengan pengetahuan bahwa Allah sedang membimbing kita ke jalan yang benar. Teguran Allah adalah bentuk dari kasih-Nya pada kita, tak lain dari orang tua yang menegur anaknya yang sedang main di tengah jalan. Mazmur 1:1-3 mengatakan: “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.”
Di dalam Perjanijan Baru, istilah Yunani yang biasa diterjemahkan sebagai “berkat”, yaitu; Makarios. Kata inijugamengandung makna kebahagiaan. Khotbah di Bukit dalam Matius 5 dan Lukas 6 menggambarkan keadaan bahagia mereka yang menemukan tujuan dan kepuasan dalam Allah. Roma 4:6-8 mengaitkan kebahagiaan ini pada mereka yang dosanya telah diampuni, karena mereka tahu bahwa hubungan mereka dengan Allah telah dipulihkan.
Dari apa kata Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru tentang berkat, kita dapat melihat bahwa pengertian berkat, yang pertama dan terutama adalah penyertaan dan perkenan-Nya. Berkat Tuhan memberikan kepada kita gambaran tentang suasana penuh perlindungan, kasih karunia dan damai Sejahtera. Pernyataan berkat adalah keinginan Allah untuk memulihkan perkenanan-Nya atas pendengar-Nya atau sebuah pernyataan akan kebaikan-Nya. Berkat terbesar yang telah Allah berikan adalah kehidupan baru dan pengampunan yang datang melalui iman dalam Yesus Kristus, Anak-Nya. Berkat materi yang kita nikmati dari hari ke hari bersifat sementara, namun berkat rohani yang tersedia bagi kita dalam Kristus mencakup kekekalan, dan hal yang bersifat materi maupun yang rohani.
Bacaan Alkitab mengawali tahun yang baru ini, tahun 2025, terambil dari kitab Bilangan pada pasalnya yang ke 6 ayat ke-22 – 27. Bacaan ini berisikan rumusan atau formula berkat yang biasa diucapkan para imam diakhir ibadah umat Yahudi. Para imam itu diperintahkan dan diberi kuasa oleh Allah, sebagai perantara Allah untuk memberkati umat-Nya. Namun harus diingat bahwa berkat itu bukan berasal dari diri sang imam, melainkan berasal dari Allah yang kudus dan penuh berkat. Rumusan atau formula berkat itu, saat ini biasa juga diucapkan oleh pelayan Firman pada akhir ibadah-ibadah Kristen. Rumusan atau formula berkat itu sendiri terdiri dari tiga bagian dan tiap bagian terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan : Berkat yang pertama, “Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau” (ayat 24). Dalam berkat ini tergambar pemeliharaan Allah atas umat-Nya secara penuh. Umat dilindungi dari segala sesuatu yang jahat. Berkat Allah tercurah dalam tindakan yang menyatakan kebaikan-Nya. Berkat yang Kedua, “Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia”(ayat 25). Berkat ini merupakan tanda perkenan Allah atas diri seseorang, yang dengannya orang boleh merasa yakin bahwa Allah akan mendengar doanya dan menyelamatkan dia dari musuh, penyakit dan dosa. Berkat yang Ketiga, “Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai Sejahtera” {ayat 26). Berkat ini menyatakan perwujudan kuasa yang memelihara manusia dan yang akan menghasilkan damai Sejahtera. Ketika Allah memandang seseorang itu berarti Allah berkenan atas orang itu dan akan menyelamatkan dia dari kesukaran.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan.
Mengawali perjalanan panjang kita di tahun yang baru ini, tahun 2025, Friman Tuhan hendak mengajak kita semua untuk pertama – tama bersyukur kepada Tuhan yang telah memelihara, menyertai dan memberkati kita di tahun 2024 dengan segala dinamika kehidupan yang kita hadapi. Kita semua tentunya berharap semoga di tahun yang baru ini, Berkat-berkat Tuhan akan senantiasa kita alami dalam kehidupan kita di tahun yang baru ini. Pertanyaan yang perlu kita kemukakan sehubungan dengan hal tersebut ialah Apakah kita sudah termasuk orang-orang yang diberkati? Secara iman, kita meyakini bahwa kita yang percaya adalah orang-orang yang diberkati. Tetapi pada kenyataannya, kita masih harus terus menanyakan pada diri kita sendiri apakah kita memang benar-benar orang yang beriman secara benar. Selain itu mari melihat diri, apakah kita sudah melakukan tindakan-tindakan etis yang memungkinkan kita layak disebut sebagai orang yang diberkati? Jika kita sudah merasa sebagai orang yang diberkati, apakah berkat yang kita yakini itu juga kita teruskan bagi mereka yang menderita dan membutuhkan perhatian kita? Apa yang sudah kita lakukan untuk saudara Tuhan yakni mereka yang paling hina itu? Kita renungkan pertanyaan-pertanyaan tersebut dan kita jawab melalui praktek hidup kita sehari-hari. Jadi kalau kita merasa di awal tahun 2025 ini sepertinya berkat Tuhan hanya sedikit saja, tidak usah kuatir. Ini baru awal tahun. Dengan semakin berjalannya tahun 2024, berkat Tuhan pasti akan semakin bertambah. Yang perlu kita lakukan hanya taat dan setia.
Berkat Tuhan tidak hanya berbentuk materi. Sering kali kita mengartikan berkat Tuhan secara sempit. Misalnya, berkat Tuhan hanya dalam bentuk uang, barang berharga, rumah, keluarga, kesehatan, umur panjang, pekerjaan, jabatan dan hal-hal jasmani lainnya. Ini semua memang merupakan berkat Tuhan juga. Tetapi sifatnya fana. Hanya sementara. Cepat atau lambat uang dan barang berharga akan habis. Rumah semakin tua dan rapuh. Anggota keluarga akan meninggalkan kita satu per satu. Kesehatan menurun. Pekerjaan akan sampai di usia pensiun. Masa jabatan akan berakhir dan lengser menjadi orang biasa. Begitu juga dengan hal-hal jasmani lainnya. Lalu berkat apa yang kekal? Bacaan kita menyebutkan tiga berkat yang kekal. Kenapa kekal? Karena ketiganya akan tetap bertahan sampai akhir zaman. Ketiga berkat itu adalah perlindungan, kasih karunia dan damai sejahtera. Untuk perlindungan, kata Ibrani yang dipakai tidak hanya berarti dilindungi tetapi bisa juga berarti dirawat, dipelihara, diperhatikan, dipedulikan dan dijagai. Jadi apapun kebutuhan kita akan disediakan Tuhan. Luar biasa, bukan? Selanjutnya, kasih karunia. Kata yang dipakai bisa juga berarti disayang, diselamatkan, diberikan bantuan. Kasih karunia Tuhan sungguh besar. Karena itu tidak hanya berhenti di kata-kata. Sebaliknya, kasih karunia Tuhan itu membuat-Nya proaktif bekerja demi keselamatan umat-Nya. Terakhir, damai sejahtera. Ini bukan hanya masalah tidak ada pertengkaran dan konflik saja. Damai sejahtera di sini berarti juga sukacita, ketenangan, kecukupan, kepuasan dan keselamatan. Dengan demikian damai sejahtera ini hadir dalam hati. Tidak hanya formalitas saja. Ketiga berkat ini kekal. Tidak hanya ada saat ini saja. Tidak juga hanya tersedia di akhir zaman saja. Ketiganya Tuhan sediakan sejak kekal hingga kekal. Jadi apabila kita tetap bersama Tuhan, ketiga berkat ini akan kita miliki juga di sepanjang tahun 2025.
Hal-hal inilah yang mesti selalu kita pegang di sepanjang tahun 2025. Namun masih ada satu hal terakhir. Ketika menerima ucapan berkat ini, umat Israel masih ada di padang gurun. Mereka sementara dalam perjalanan dari Mesir ke Kanaan. Pergumulan mereka sungguh berat. Tetapi justru di tengah-tengah pergumulan itulah berkat Tuhan diucapkan agar mereka memperoleh penghiburan dan kekuatan. Dengan ucapan berkat ini umat Israel tetap optismis sekalipun selalu berada dalam berbagai bentuk kesulitan hidup. Situasi yang sama berlaku untuk kita semua pada masa kini. Memang Tuhan tidak menjanjikan bahwa umat-Nya tidak akan pernah berjalan di padang gurun yang kering, panas, dan ganas. Namun justru karena itulah berkat Tuhan ini terucap bagi kita. Sebab hanya dalam situasi sulit dan penuh pergumulan, kita akan lebih menghargai berkat-berkat Tuhan dan juga mensyukurinya. Siapkah kita menjalani tahun 2025? Siap ataupun tidak, kita mesti melangkah. Karena itu melangkahlah bersama Tuhan. Sebab berkat-Nya akan memayungi kita semua. Selamat Tahun Baru. Tuhan menyertai kita semua. Amin.
Komentar Terbaru