Minggu, 16 Juni 20204 (Stola Hijau)
Tujuan : Agar Jemaat menempatkan Kristus sebagai Pengendali dalam rumah tangga, karena Kristuslah yang telah memulihkannya dari kuasa dosa.
Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) memberi judul Perikop bacaan Firman Tuhan yang kita baca hari ini dengan: “Manusia jatuh ke dalam dosa”. Kisah kejatuhan ini dimulai dengan rayuan maut si ular yang disebutkan sebagai binatang darat yang paling cerdik. Tidak heran jika tipu muslihatnya mampu membius Hawa dan kemudian Adam. Akibat dari pelanggaran yang manusia dan istrinya itu lakukan, Allah datang dan melakukan beberapa pertanyaan semacam interogasi (ayat 9-13), kemudian menjatuhkan hukuman.
Ular itu dikutuk dengan menjalar menggunakan perutnya dan debu tanah sebagai makanannya (ayat 14) Akan terjadi permusuhan antara keturunan perempuan (Hawa) dengan keturunan si ular (iblis), dimana keturunan ular akan meremukkan tumit keturunan perempuan itu dan keturunan perempuan akan meremukkan kepala si ular (ayat 15) Hawa dihukum dengan susah payah saat mengandung dan kesakitan saat melahirkan (ayat 16) Adam (Manusia) dihukum dengan bersusah payah dalam mencari rezeki (ayat 17-19) Allah kemudian mengusir Adam dan Hawa dari taman Eden untuk mengusahakan tanah dari mana dia (Adam) diambil/berasal.
Saudara-saudara jemaat yang dikasihi Tuhan, dengan diusirnya manusia dari taman Eden, sejak saat itu manusia berada di wilayah dosa yakni dunia ini. Manusia selanjutnya berkembang biak dan beranak cucu turun temurun dan tidak menyadari bahwa mereka diperanakkan dalam keadan berdosa. Manusia bahkan terus bartambah semakin banyak dan tak pernah menyadari bahwa nenek moyang mereka sebenarnya sedang menjalani hukum Allah dimana Allah mengusir mereka ke dunia dari taman Eden. Adam dan Hawa belumlah dipulihkan dari hukuman keberdosaan. Justru dalam kedaan berdosa mereka malah terus bertambah banyak maka semua keturunan manusia otomatis berdosa karena mereka dilahirkan dalam dosa. Hal lahir dalam dosa itulah yang disebut sebagai dosa asal (turunan), yakni keadaan manusia yang berdosa (Adam dan Hawa) yang terus melahirkan keturunan demi keturunan.
Jika kita menyimak proses penghukuman Allah kepada si ular, Hawa dan Adam, ada hal menarik yang saling terkait satu sama lain yang sangat penting untuk kita pahami. Hal yang saling terkait itu adalah: Debu tanah akan jadi makanan si ular dan debu tanah itu sendiri adalah bahan utama yang digunakan Allah untuk mencipatakan manusia (Adam). Itu berarti yang akan menjadi makan si ular (iblis) sesungguhnya adalah manusia. Tidak heranlah jika dalam kenyataan hidup seluruh umat manusia selama di dunia selalu dijadikan sasaran empuk oleh si penggoda dalam hal ini iblis untuk dijadikan sebagai makanannya. Sadarkah jemaat Tuhan yang hadir saat ini bahwa selama ini kita telah menjadi sasaran empuk untuk makan si penggoda itu?
Sekalipun kita selama ini menjadi sasaran empuk si penggoda, akan tetapi kita bersyukur karena pada ayat 15, disebutkan bahwa tumit keturunan perempuan akan diremukkan oleh si ular (iblis) tapi kepala si ular akan diremukkan pula oleh keturunan perempuan. Tumit yang remuk merupakan gambaran sengat si jahat yang cukup kuat tapi hanya mampu melumpuhkan. Tapi kalau kepala ular itu remuk, itu artinya ular tersebut pasti mati. Jadi kematian ular adalah kematian kuasa dosa. Kalaupun ular tersebut tidak segera mati walau kepalanya telah remuk, dipastikan dia tak berdaya lagi. Jadi, ayat 15 ini sebenarnya merupakan janji Allah sejak semula untuk memulihkan kembali pelanggar yang pernah dilakukan oleh manusia di taman Eden. Pemulihan itu ternyata terjadi di kayu salib, digenapi dan diselesaikan oleh Yesus Kristus. Yesus dipaku di kayu salib bermakna: Dia sebagai keturunan perempuan yang tumit-Nya diremukkan si ular, sekaligus berarti meremukkan kepala si ular. Sebab dengan kematian-Nya sebagai manusia dan bangkit kembali, telah membuktikan bahwa Ia mengalahkan kuasa dosa dan maut/kematian (kepala ular). Dengan demikian seluruh umat manusia, termasuk keluarga-keluarga manusia yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Jurus‟lamat tidak lagi dikuasai dosa. Mereka telah dipulihkan dan diselamatkan. Demikian firman Tuhan hari ini. Amin
Komentar Terbaru