Minggu, 29 Oktober 2023 (Stola Hijau)
Tujuan : Agar jemaat memahami tanggung jawabnya sebagai umat Allah
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Salah satu ciri hidup Kristen itu adalah mengasihi. Seorang Kristen hidup di dalam kasih baik itu kasih kepada Allah maupun juga kasih kepada manusia. Namun ada banyak fakta atau banyak kisah dimana kita gagal di dalam hidup, kasih terhadap sesama. Bukan lagi hidup di dalam kasih tetapi banyak orang hidup dalam kebencian, bahkan banyak orang yang hidup dalam permusuhan. Kita seringkali gampang menunjukkan kasih kita kepada orang yang baik kepada kita, dan peduli dengan kita tetapi sulit menunjukkan kasih kita kepada orang yang tidak menyukai kita. lalu bagaimana kita bisa mengasihi Allah, jika kita tidak mampu mengasihi sesama kita!
Bagian teks bacaan kita juga mengungkapkan bagaimana kasih menjadi hukum yang terutama. Dalam percakapan antara Yesus dengan seorang Farisi yang adalah seorang ahli hukum Taurat mereka ingin menentang Yesus karna telah mendengar bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki menjadi bungkam. Sehingga seorang Farisi itu mengajukan pertanyaan kepada Yesus untuk mengetahui hukum mana yang terutama dan dengan spontan Yesus menanggapinya dengan penuh hikmat bahwa hukum yang terutama ialah “Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu itulah hukum yang terutama dan yang utama. Dan hukum
yang kedua, yang sama dengan itu, ialah kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (ay. 37-39). Kedua hukum yang terutama tersebut tidak terpisahkan. Mengasihi Allah berarti juga mengasihi manusia. Bagaimana cara mengasihi Allah? Cara mengasihi Allah yaitu menjadikan Allah seperti milikmu sendiri. Dengan itu secara tidak langsung mengajak kita pada perintah “Jangan ada padamu Allah lain” artinya hanya Dia yang menjadi milik kita. Mengasihi Allah seperti milik kita sendiri adalah mengasihi Dia, karena Ia lebih dahulu mengasihi kita dengan menciptakan kita. Mengasihi Allah juga dengan cara taat pada FirmanNya (1Yohanes 5“Tetapi barangsiapa menuruti firmanNya di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah), namun ketika taat dipisahkan dengan kasih itu tidak menjadi berguna artinya kalau kita mencoba mentaati Allah tanpa mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal budi yang terjadi ada dua hal: pertama, kita akan menjadikan ketaatan untuk pamer diri seperti yang terjadi pada orang-orang Farisi. Mereka berdoa menaati perintah Allah, mereka melakukan kewajiban agamanya di depan semua orang tetapi dengan tujuan dipuji oleh orang lain. Kemudian yang kedua kemunafikan. Hal ini bisa dilihat di pasal 23 disitu Yesus mengecam orang-orang Farisi karena mereka di luar kelihatannya hebat tapi didalamnya tidak ada artinya. Itu disebabkan karena mereka tidak mengasihi Allah maka apapun yang dilakukan adalah untuk diri sendiri. Terkadang ada orang yang mengaku mengasihi Allah dengan taat beribadah kepadaNya dengan tujuan untuk menjalankan rutinitas, untuk mendapatkan sesuatu dari Allah. Seharusnya orang yang taat pada Allah berarti hidupnya dengan penuh kesadaran akan memiliki kasih Allah.
Kemudian perintah mengasihi sesama. Perintah ini
bisa saja menjadi hal tersulit bagi beberapa orang, namun
Tuhan Yesus mengatakan
dengan tegas bahwa kasihilah sesamamu. mengapa? Karena mengasihi sesama yang
terlihat menjadi bukti nyata kasih
kita
kepada Allah yang
tak terlihat.
Sesama disini dimaksudkan yaitu kepada orang yang
disekitar kita baik itu keluarga, teman, rekan
sekerja, se-persekutuan kita maupun
kepada musuh. Bagaimana cara mengasihi sesama?
Mengasihi berkaitan dengan
memberi. Kalau kita mengasihi
sesama berarti memberi sesuatu kepada orang lain.
Ada
beberapa kategori orang
dalam hal memberi. Ada orang yang
memberi karena kewajiban seperti membayar
iuran yang
kadang
membuat orang
merasa sedikit terpaksa; ada juga orang
yang memberi
untuk pencitraan, yaitu supaya
orang tahu bahwa dia orang
baik yang mengarah pada
kepentingan sendiri;
ada
juga yang memberi sebagai
tanda terima kasih, karena orang beri kita sesuatu maka
kita
juga membalas
dengan memberikan sesuatu kepadanya; ada juga yang memberi sebagai tanda kemurahan hati, dalam hal ini orang
memberi seperti
untuk dirinya sendiri. Ketika memberi
dengan kasih berarti sadar benar bahwa kalau saya sendiri
membutuhkan yang terbaik maka yang terbaik pada saya
itu jugalah
yang
diberikan.
Dengan
sejumlah
kategori tersebut mengarahkan kita mengasihi/memberi dengan murah hati artinya tidak berbeban dan sukarela. Memberi dengan
murah
hati
salah satu
teladan yang diberikan Allah kepada manusia dalam pengampunan
di dalam Yesus
Kristus. Ketika
menyadari bahwa Tuhan
mengasihi kita ini sejak kita masih hidup dalam dosa, Ia
sungguh mau menerima bahkan mengampuni kita.
Maka harusnya itu kita belajar juga memberi pengampunan kepada orang-orang
yang bersalah
kepada kita karena
Tuhan sudah memberikan teladan bahwa
Ia mengampuni kita ketika kita masih berdosa dan
mengasihi kita apa
adanya.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Pada akhirnya kita melihat dan memahami bahwa kedua hukum ini merupakan inti sari dan
isi dari semua perintah
yang
berkaitan
dengan iman.
Kasih
adalah
kegenapan hukum
Taurat dan
tujuan
Hukum Taurat ialah kasih. Melalui Firman Tuhan saat ini kita semakin
diingatkan kembali tentang kasih yang benar. Ketika mengasihi Allah berarti kitapun
mengasihi sesama.
Demikian sebaliknya, ketika kita mengasihi sesama
manusia berarti kita
juga mengasihi Allah. Tanpa
itu kita menjadi tidak
berguna. Seperti halnya ketika menjemur
satu baju
dengan dua jepitan, ketika kedua jepitan
yang menjepit baju
itu
terlepas
maka
baju itu jatuh
dan menjadi kotor. Demikian juga dengan kehidupan kita ketika kita mengabaikan kedua hukum
kasih itu maka kita juga kembali menjadi dan terus
berdosa. Karena itu
marilah sebagai orang yang
dikasihi Allah untuk menjalani hidup ini dengan didasari oleh kasih dan
terus menghayati kasih Yesus yang telah rela
memberi dirinya berkorban untuk menyelamatkan kita dari kematian kekal
untuk memulihkan kita dari dosa. Maka
sebagai orang yang sudah dan telah menerima anugerah keselamatan
itu,
mari jemaat Tuhan teguhkan hati kita bahwa hidup yang
akan kita jalani adalah hidup untuk mengasihi Allah dan
sesama.
Amin.