Minggu, 23 Juni 2024: Allah Membangun Jemaat-Nya (Yehezkiel 17:1-24)

Minggu, 23 Juni 2024 (Stola Hijau)

Tujuan : Agar warga jemaat menyadari bahwa Tuhanlah yang Membangun umatNya.

Salah satu penyakit yang kadang muncul dalam sebuah organisasi, lembaga atau persekutuan baik secara sosial maupun agama ialah ke-akuan. Menganggap diri sendiri lebih penting dari pada orang lain. Tanpa sadar merusak kebersamaan yang mestinya saling menopang dan saling menghargai satu dengan yang lain. Hal ini terkadang mendorong perpecahan disebabkan munculnya persaingan yang tidak sehat. Tidak dapat dinafikan juga terkadang hal seperti ini muncul dalam gereja atau sebuah jemaat-jemaat Kristen.


Bacaan kita saat ini Yehezkiel 17: 1-24, menceritakan tentang nubuat penghukuman yang akan berlangsung terhadap Yehuda, dan digambarkan dalam sebuah teka- teki yakni 2 burung Rajawali yang besar. Ayat 3, menunjuk pada Raja Nebukadnesar Raja Babel dimana raja Yoyakhin yakni Raja Yehuda akan dibawa dan menjadi tawanan di Babel. Ayat 7, menunjuk pada Raja Mesir yakni Firaun. Raja Israel yakni Zedekia mengingkari perjanjian dengan Allah yang mewakili umat serta berkhianat dengan mengandalkan tentara mesir (ayat 15). Mereka justru mengandalkan kekuatan manusia dan lupa akan kuasa dan kehebatan Allah. Dengan kesalahan itu, Allah sendiri yang akan menghukum dan membinasakan yang tidak setia itu “Demi aku yang hidup, aku pasti menimpakan atas kepalanya, sumpahnya kepadaku yang dianggapnya ringan dan perjanjiaannya dihadapanku diingkari- Nya”. (ayat 19). Dalam keadaan demikian, supaya Allah tetap memelihara perjanjiannya, dalam ayat 22-24, Allah sendiri yang akan bertindak untuk membangun umat- Nya. Dengan maksud, Pertama, memberitakan bahwa pusat keselamatan adalah dari Tuhan. “Aku sendiri akan mengambil carang dari puncak pohon aras yang tinggi dan menanamnya; aku mematahkannya dari pucuk yang paling ujung dan yang masih muda dan aku sendiri akan menanamnya diatas sebuah gunung yang menjulang tinggi keatas”. Tidak dapat dihindari ini juga menunjuk pada Tindakan atau cara Allah menyelamatkan melalui mesias keturunan Daud. Ini adalah Tindakan penyelamatan sehingga manusia yang dihukum Kembali mendapatkan pengharapan dan kekuatan baru.


Kedua, Allah juga menyatakan diri sebagai tempat perlindungan. Dimana setiap orang yang percaya akan berlindung pada-Nya. Yang digambarkan dengan pohon yang bertumbuh semakin besar dan burung-burung bernaung di bawah cabang-cabangnya.


Ketiga, pengakuan akan kemahakuasaan Tuhan sehingga, setiap umat, setiap orang harus tunduk pada- Nya dalam kerendahan hati. Bukan dengan mengandalkan diri sendiri, egoisme pribadi atau keakuan yang menghancurkan.


Untuk itu saudara-saudara, kita harus memiliki keyakinan bahwa umat yang terbangun, atau jemaat ada karna cara dan kehendak Tuhan. Bahwa dia sendiri yang membangun jemaat-Nya. Supaya setiap umat berpusat pada Allah bukan berpusat pada diri sendiri atau mengandalkan kekuatan sendiri. “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri”. Amsal 3:5.


Di dalam Tuhan Yesus, Allah telah menunjukkan kasih-Nya, Yohanes 3:16, manusia diminta untuk menerima supaya beroleh hidup yang kekal, tetapi jika menolak berarti mendapat kematian yang kekal/binasa karna dosa-Nya. Didalam Tuhan Yesus telah dibangun jemaat-Nya dan Alam maut pun tidak akan menguasainya, Yohanes 11:25-26, “Akulah kebangkitan dan hidup barang siapa percaya kepadaku ia akan hidup walaupun ia sudah mati. Dan setiap orang yang percaya kepadaku tidak akan mati selama-lamanya”.


Dalam kaitan kita sebagai jemaat, Rasul Paulus dalam 1 Korintus 12:12-31, menganggap kita sebagai tubuh Kristus, dimana Kristus adalah kepalanya dan kitalah angota-anggota tubuhnya yang harus saling memperhatikan, saling menopang satu dengan yang lain dan memberikan berdasarkan karunia atau talenta yang ada pada masing-masing supaya ada keutuhan.


Dengan demikian jangan lagi kita menganggap bahwa semua ini karena kehebatanku, kekayaanku, kepintaranku melainkan semua ini karena kasih karunia Tuhan, Dialah yang membangun hidup saudara, membangun Gerejanya untuk mewartakan damai dan sukacita dalam Tuhan. AMIN