Minggu, 5 Juni 2022 (Hari Pentakosta) Stola Merah
Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 2:1-21
Tujuan : Agar warga jemaat percaya pada Roh Kudus dan oleh Roh Kudus gereja mewartakan damai sejahtera
Setelah kebangkitanNya dari kematian Alkitab mencatat,khususnya kitab injil Yesus menampakkan diri kepada muridNya dengan tujuan untuk memberikan damai sejahtera (Syalom) kepada semua muridNya. Kepada mereka saat Ia menampakkan diri selalu diawali dengan alam “Damai sejahtera bagi kamu” salam yang biasa digunakan diantara orang Yahudi, yang berarti “semoga saudara dalam keadaan baik” Sebelum kebangkitan dn penampakkan Yesus yang terjadi berulang kali, murid-murid Yesus mengurung diri dan disertai rasa takut, gelisah, sedih dan berusaha untuk mencari selamat sendiri. Karena itu betapa sangat berartinya penampakkan Yesus bagi murid-murid. Penampakkan diri Yesus kepada para murid dengan mnunjukkan tangan, kakinya dan lambungnya mampu meyakinkan para murid bahwa Yesus sungguh-sungguh sudah bangkit dari kematian. Kerinduan mereka yang tidak melihat Yesus lagi sesudah peristiwa kematianNya, telah terbayar dengan pertemuan kembali dengan Yesus yang menampakkan diri dihadapan mereka. Hal ini mendatangkan sukacita karena mereka telah lepas dari ketakutan dan kegelisahan yang selama ini mengungkung mereka. Tidak ada lagi ketakutan, kekuatiran akan hidup mereka yang ada hanyalah kelegaan dan damai sejahtera. Perjumpaan kembali dengan Yesus membawa damai sejahtera dalam diri murid-murid sebagai ganti dari ketakutan yang mereka alami sejak penangkapan Yesus, penyaliban dan kematian Yesus.
Hari ini kita sebagai gereja sedang memperingati Turunnya Roh Kudus keatas murid-murid pada hari Pentakosta. Pada hari ini Janji Tuhan digenapi kepada para murid-muridNya yaitu bahwa mereka akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun keatas mereka dan mereka akan menjadi saksi tetang kasih dan anugerah penyelamatan Allah dalam Yesus Kristus yang disalibkan, mati, dikuburkan dan bangkit kembali serta naik ke Sorga. Roh Kudus turun keatas murid-murid, tanda –tanda itu ialah tiupan angin yang keras, lidah- lidah seperti nyala api yang menyatakan kekuatan, keagungan dan kekudusan Roh Kudus.
Mereka bersaksi dalam berbagai bahasa sehingga semua orang yang mendengar kesaksian tentang Yesus dalam bahasa mereka menjadi heran, walau ada juga yang mengejek bahwa murid Yesus mabuk dengan anggur manis. Karya Roh Kudus nyata di dalam mereka yang berhimpun berdoa bersama dan membuka diri menanti kedatanganNya. Hari pentakosta yang kita rayakan ini, kiranya juga mengingatkan kita, bahwa bila kita tekun berhimpun berdoa bersama, membuka diri kepada Roh Kudus dan Firman, kita juga akan dimampukan menjadi saksi Kristus melalui perkataan, perbuatan dan karya kita.
Di dalam Roh kudus kita menjadi ciptaan baru, yakni adalah orang-orang yang dengan hati utuh ingin keluar menjadi pembawa kabar sukacita. Kita tidak mau lagi terkurung dan mengurung diri dalam kesibukan dan kegelisahan sendiri karena sudah ada udara dan angin yang berhembus (Roh Kudus) yang membuat diri kita ingin keluar dari ruangan yang tertutup. Roh Kudus sudak masuk di dalam diri kita dan dia ingin kita keluar dan tidak mau terjebak dalam ruangan tertutup. Hati kita dalah hati yang tulus, yang terutus ingin keluar. Hati yang tidak mau lagi sibuk dan gelisah dengan dirinya sendiri. Dengan dirinya sendiri dia sudah selesai dan sekarang dia mau menjangkau orang lain untuk juga dapat mengalami damai sejahtera. Orang diberkati, hidupnya menjadi berkat.
Begitu Yesus dan RohNya masuk dalam hidup kita, Roh Kudus mendiami hati kita, keselamatan kita dijamin, dosa kita diampuni, masadepan kita Dia pegang, kekuatiran dan kegelisahan kita Dia tangani. Hidup kita dicurahi oleh anugerah RohNya supaya kita selesai dengan diri sendiri dan sesudah itu energy kita bisa tersalur dengan keluar menjangkau orang lain. Dengan semangat terutus kita keluar bersaksi dan melayani. Karya Roh Kudus layak membuat orang lain juga bahagia, tertawa, tersenyum dan mengalami damai sejahtera di tengah kehidupan yang penuh tantangan dan keras ini. Sebagaimana Yesus tidak membiarkan muridNya sendirian karena begitu dia mengasihi para muridNya hal yang sama oleh Roh Kudus berlaku bagi kita yang hidup dan bersaksi tentang dia di zaman sekarang ini.(Yoh.14:15-17) Roh Kudus memampukan, mengajari dan meneguhkan kita sehingga pemberitaan injil akan berjalan seuai dengan kebenaran dan kehendak Allah. Orang akan mengenal Allah di dalam Yesus Kristus yang kita sembah dan berotoritas dalam hidup kita melalui hidup dengan buah-buah Roh (Gal.5:22-23) Amin